Sabtu, 22 Desember 2018

Dari Dapur Kuliner Tristar Kaliwaron


PADUKAN MENU ITALIAN DENGAN
MASAKAN KHAS ASIA

Ujian praktek  37 mahasiswa kelas kuliner Tristar Institute Kaliwaron,  berlangsung tiga hari (18 – 20 Des. 2018).  Mereka terdiri dari mahasiwa triwulan 1 & 2. Tema  yang diuji adalah  Pasta Italian Fusion (Asian Cuisine).


Ujian praktek itu berlangsung di dapur kuliner kampus Tristar Jalan Kaliwaron 58 – 60 Surabaya. Para mahasiswa terlihat sibuk menyiapkan hasil karyanya. Mereka harus fokus dan bekerja efektif karena durasi waktu dibatasi hanya 1,5 jam.

“Ujian pertama berlangsung siang hari diikuti oleh 12 mahasiswa. Mereka dibagi dalam enam kelompok. Sementara prakter hari kedua berlangsung pagi hari, diikuti 13 mahasiswa (6 kelompok) dan  13 mahasiswa  yang diuji pada hari terakhir dilaksanakan pagi hari, juga dibagi dalam 6 kelompok,” jelas dosen kuliner, chef Mario Alvin Jonathan yang akrab disapa chef Jojo itu.


“Ada  37  mahasiswa triwulan 1 & 2 yang menghadapi ujian praktek kelompok dengan tema Pasta Italian Fusion (Asian Cuisine). Yang dinilai adalah platting atau kreatif, taste dan  texture,” lanjutnya.

Tema  Pasta Italian Fusion (Asean Cuisine) itu adalah perpaduan masakan Eropa (Italian) yang dipadu dengan bahan rempah-rempah khas Asia.  Mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan sendiri jenis makanan yang akan diolah di dapur praktek.



Memadukan dua cita rasa masakan dari dua benua (Eropa dan Asia) itulah yang menjadi tantangan mahasiswa. Mereka sudah mempelajari secara  teori.  Ketika ujian  praktek, mereka harus bisa mengeksekusi dengan baik.

“Sebenarnya tidak ada kesulitan dalam mengolah  masakan itu. Cuma bingung bagaimana rasa asli dari  makanannya.  Ya bingung aja,  rasanya harus bagaimana?” ungkap Clarita Papina Tandoko H yang berpasangan dengan Nadhia Firli Firdhaus.


Ketika sesi presentasi dan tiga orang chef  mencoba makanan Spicy Korean Penne Pasta   karya Clarita dan Nadhia Fitri, mereka mendapat catatan soal rasa.  “Chef bilang,  rasanya kurang kuat dan kurang pedas.  Saya belum pernah coba (makan) pasta digabung sama masakan Asia. Itulah yang jadi masalah,” ungkap Clarita, alumni SMK Perbankan itu.


Lain halnya yang dialami oleh Nur Dewi Rofiatul Hidayah. Gadis berhijab asal kota Kediri, Jawa Timur itu berpasangan dengan Tri Antari Lestari. Mereka mengolah makanan dengan judul Pasta Beef Curry With Thai Sweet Chili Sauce.  Perpaduan antara fresh pasta Italia dengan isian bubuk kare India dan saus dari Thailand.

Suasana penilaian hasil karya mahasiswa
“Isiannya terlalu kering. Mungkin apinya terlalu besar ketika dimasak. Kami sempat kesulitan ketika membuat model pasta. Maklum alatnya manual sehingga menguras tenaga,” tutur Nur Dewi.
 
Chef Afi Yasak, dosen kuliner yang ikut menilai hasil karya peserta ujian mengakui bahwa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengkombinasi Italian dengan rempah-rempah  Asia. 

“Banyak yang mendekati sempurna cuma tingkat kematangan (aldente) yang kurang pas. Tapi secara keseluruhan hasil karya mereka cukup bagus,” simpulnya. /bahar