Rabu, 23 Januari 2019

Peluang Usaha Kuliner


RAHASIA SUKSES “RUMAH BAKSO & AYAM GEPREK” 
BERSAMA CHEF HADI



Penjual bakso ada di semua tempat. Tetapi,  tidak di semua tempat ada bakso yang nikmat. Di kota Pontianak,  ada satu tempat yang recommended, “Rumah Bakso & Ayam Geprek”.


Rumah  Bahso & Ayam Geprek  itu, letaknya  di Komplek Nusa Indah  Jalan  Sungai Raya Dalam No 153 Pontianak, Kalimantan Barat.  Launching dilakukan pada tanggal 7 Desember 2018 lalu. Usianya belum genap dua bulan tetapi sudah jadi jujukan. Mau tahu  rahasianya?

Dua dosen di sekolah tinggi kuliner  Tristar Institute Group yang memegang rahasianya.  Chef  Hadi  dan Chef  Yenata.   Mereka yang mendapat mandat dan tanggungjawab untuk menciptakan  menu  dengan resep-resep istimewa.

“Sebelum Rumah Bakso & Ayam Geprek dibuka,”  kata Chef Hadi mulai buka rahasia, “Kami mendatangi dan mencoba  satu persatu bakso  yang dijual di Pontianak.  Bersamaan dengan itu, kami mengamati juga kecenderungan konsumen  setempat,”  ungkapnya.

Terus?   “Eh ternyata,  kecenderungan   mereka   kalau makan bakso, porsi mie dan sayurannya  harus banyak.  Beda dengan konsumen di Surabaya yang sukanya   mie dan sayuran  lengkap.  Setelah  ngetes banyak bakso dan tau kebiasaan konsumen,  barulah ditentukan  seperti apa  bakso yang akan dijual di  Rumah Bakso,”  jelasnya.

Masih ada lagi rahasianya chef?

“Masih ada. Bakso menggunakan daging sapi yang masih fresh, kualitasnya bagus. Ciri daging yang fresh dan berkualitas itu, saat dipegang dagingnya lengket dan warnanya merah.  Makanya bakso yang kami jual memiliki tektur dan rasa yang oke,” terangnya.

Chef Hadi melanjutkan bahwa untuk menjaga agar tekstur dan rasa tetap stabil, proses pengolahannya harus sama. Artinya,  semua bahan harus ditimbang  sesuai resep. Dengan cara itu setiap produksi akan menghasilkan tekstur dan rasa yang sama.

Tidak heran jika Rumah Bakso & Ayam Geprek kian ramai dikunjungi konsumen.  Varian bakso juga banyak. Bakso keju, bakso puyuh, bakso mekar, bakso urat, bakso kasar, bakso halus, bakso jamur dan ada juga bakso bakar.


“Saya memantau sendiri perkembangannya. Saya ikut turun tangan untuk urusan produksi dan mengatur operasional. Kian hari kian ramai. Kami juga menambah menu yang belum ada di Pontianak yaitu bakso pedes dan kuahnya juga pedes,” beber Chef Hadi.

Pemilihan bahan Ayam Geprek juga  demikian. Daging ayamnya harus kualitas terbaik.  “Pilih daging bagian dada.  Warnanya masih bagus, tidak berbau menyengat dan kalau ditekan dengan ujung jari, daging ayamnya masih kenyal-kenyal. Itu rahasia memilih daging ayam,” tegasnya.

Menurut Chef Hadi, masih ada beberapa rahasia lagi. “Saya akan tambah satu rahasia lagi.  Mie yang digunakan untuk bakso dan mie ayam geprek, bukan mie instan seperti yang dipakai di tempat lain. Tapi mie hasil olahan sendiri dengan campuran telur dan bumbu-bumbu khusus,” katanya.


Presdir Tristar Culinary Institute, Ir. Juwono Saroso MM., M.MPar menjelaskan bahwa Rumah Bakso & Ayam Geprek Pontianak itu kerjasama dengan  Bu Lina, investor  setempat.  

“Semacam  franchise. Sama seperti  Kedai Lobster Juleha Semarang yang baru saja dibuka.  Franchise  by Waroenk Seafood Kenthir  milik Tristar  Institute Group.  Sekarang Kedai Lobster dan Rumah Bakso mulai dilirik para investor dari berbagai kota,” jelas Juwono.

Peluang untuk kerjasama yang saling menguntungkan terbuka untuk siapa saja yang ingin buka usaha di bidang kuliner. “Banyak investor yang tertarik mengajak kerjasama karena bisnis kuliner  sangat menjanjikan,” ungkapnya. /bahar