HAND SANITIZER
DENGAN ALKOHOL DI BAWAH 60%
TIDAK BISA MEMBUNUH VIRUS
DENGAN ALKOHOL DI BAWAH 60%
TIDAK BISA MEMBUNUH VIRUS
Tangan adalah bagian tubuh yang paling gampang terkontaminasi
virus dan bakteri. Tangan melakukan aktivitas bersentuhan dengan berbagai
benda. Lewat tangan pula, penyakit itu
masuk ke dalam tubuh manusia.
Cuci tangan cara paling efektif membunuh virus dan bakteri. Tapi bagi sebagian orang yang sedang bepergian dan sulit menemukan wastafel untuk cuci tangan, pilihan terbaik adalah menggunakan hand sanitizer. Nah, apakah semua hand sanitizer memiliki kandungan dan khasiat yang sama?
Jawabannya, tentu tidak. Karena itu, pilihlah hand sanitizer yang kandungan alkoholnya 60% ke atas. Seperti anjuran dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat: “Jika sabun dan air bersih tidak tersedia, bersihkan tangan Anda dengan hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol” (Wikisource).
Ir. Juwono Saroso, MM., M.MPar, praktisi yang sejak tahun 1998 melakukan penelitian di laboratorium dan berhasil menciptakan formula sabun dan pembersih, merekomendasikan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70% - 80%.
“Dulu banyak hand sanitizer yang tidak efektif karena kandungan alkohol di bawah 60%. Produsen lebih menonjolkan aroma wangi dari pada aroma alkohol yang menyengat,” jelas Ketua Yayasan Dharma Bakti, yang menaungi lembaga pendidikan tinggi Politeknik Surabaya.
Sejak pandemic Covid-19 mewabah, Politeknik Surabaya, memproduksi sabun antiseptic, desinfectant dan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70% - 80% yang efektif membunuh dan mencegah penularan corona virus.
Selain dilempar ke masyarakat dengan harga bersahabat, semua produk pembasmi virus corona tersebut juga untuk bakti sosial (Baksos) di beberapa lokasi. Rabu (15/4/2020), Politeknik Surabaya melakukan Baksos di Lingkungan Pondok Sosial (LIPONSOS) di Keputih Surabaya. **bahar