Rabu, 05 Februari 2025

Explore Destinasi Wisata Vietnam (1) Oleh: Juwono Saroso

HO CHI MINH CITY; JANTUNG VIETNAM SAKSI BISU SEJARAH MASA LALU


Desember 2023 lalu, saya dan keluarga berwisata ke Vietnam. Destinasi wisata yang kita explore berada di Ho Chi Minh City, Da Nang, Hanoi dan Sapa.

Kami berangkat  ber-6 ke Vietnam. Saya, istri (Evie Muliasari Dewi) tiga anak saya (Fiola Angeline, Cindy Octavia  dan Hans Ricardo) dan Roni adik kandung istri saya.


Pilihan liburan ke Vietnam, selain banyak destinasi yang menarik, juga karena berlibur ke Vietnam bisa ditempuh tanpa harus ribet mengurus visa. Kita coba  browsing tiket. Ternyata berangkat dari Surabaya jauh lebih mahal dibanding berangkat dari Jakarta atau dari Bali.


Akhirnya kita sepakat  terbang dari Denpasar Bali ke  Ho Chi Minh atau lebih dikenal dengan nama Saigon. Kota ini ibarat jantung Vietnam yang berdenyut dengan energi tanpa henti. 

Explore  kita awali dari  Ho Chi Minh City. Kota tempat di mana sejarah kolonial Prancis berpadu harmonis dengan modernitas Asia Tenggara yang dinamis. Di kota ini kita menginap 3 malam. Kita sengaja mencari hotel yang dekat dengan  pasar tradisional  Ben Thanh.


Pasar ini salah satu tempat perbelanjaan ikonik yang menjual berbagai kebutuhan. Mulai dari pakaian hingga makanan. Jadi, kalau kita butuh kuliner dan  pernak-pernik khas Vietnam, lebih mudah. Bisa ditempuh dengan jalan kaki dan harganya juga terjangkau.


Setelah jalan-jalan di pasar Ben Thanh kita lanjut Tour Ho Chi Minh City. Untuk kendaraan, saya selalu memilih mobil model van yang bisa dipakai untuk small group tour. Di Vietnam, tidak kelihatan mobil Toyota  hiace. Yang banyak mobil ford.


Ford menawarkan beberapa model van keluarga di Vietnam. Model Ford Transit  diproduksi di pabrik Hai Duong, Vietnam.  Model Ford Transit Mini Van 16 Seat dan D’Car Van Lemousine Ford Transit 12 Seat. Mobil-mobil tersebut dilengkapi teknologi modern, interior yang elegan dan fasilitas  yang nyaman, serta sistem infotainmant yang canggih.


Kita sampai di Independence Palace  (Istana Kemerdekaan) yang juga dikenal  sebagai Reunification Palace. Sebuah landmark bersejarah yang menjadi saksi bisu jatuhnya Saigon pata dahun 1975. Dengan arsitektur khas tahun 1960-an yang megah, tempat ini membawa wisatawan kembali ke masa lalu, ke era di mana politik dan perang membentuk sejarah Vietnam.


Tidak jauh dari istana, terdapat War Remnants Museum (Museum Sisa Perang). Di sana wisatawan bisa menyaksikan dokumentasi mengharukan tetang Perang Vietnam. Kita dapat memahami lebih dalam tentang perjuangan rakyat Vietnam di masa lalu lewat foto-foto, artefak dan diorama.


Setelah dari istana dan museum, kita jalan-jalan di sekitar taman dan  mengalami pengalaman unik. Kita dihampiri  penjual kelapa muda pikulan. Dengan gayanya yang cuek sambil senyum, dia menyerahkan pikulannya kepada saya sambil memberi isyarat untuk difoto.

Setelah difoto, dengan cekatan dia mengupas satu buah kelapa, lalu diberikan pada saya. Gak pakai tanya, saya mengambil dan meminum air kelapa segar itu. Tentu saja tidak gratis. Harganya 50 ribu Vietnam Dong. Setara 37.500 rupiah.



Setelah itu, pikulan dioper ke Hans dan Fiona untuk difoto.  Si pedagang  gak pake tanya, langsung mengupas dua kelapa. Suka tidak suka kita harus bayar lagi.  Buset! Kita gak sadar kalau kena jebakan  marketing  gaya PK-5 di Vietnam.(bersambung)