Selasa, 24 Desember 2024

Catatan Juwono Saroso: Liburan Akhir Tahun 2024 di Negeri Ginseng (2)

VISA TIDAK GRANTED
BERAKIBAT RUGI
DAN GAGAL BERANGKAT


Dari cerita ribetnya mengurus visa, saya ingin mengatakan: “Saat ini, jika berwisata ke Korea, sebaiknya ikut paket tour saja. Pengurusan visanya kolektif, ada kepastian berangkat, serta pasti  lebih murah.”

Jadi, perlu pertimbangan  masak-masak jika ingin pergi ke Korea. Sebab, tidak mudah mengurus visanya. Biaya lebih mahal dan kemungkinan ada biaya tak terduga yang jumlahnya cukup besar.


Saya kasi gambaran persyaratan  untuk pengurusan visa Korea secara perorangan. Setidaknya ada 11 item persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari passport asli yang berlaku 6 bulan setelah kepulangan, FC passport dan visa beserta stemp-stempnya, foto 4 x 6 @2 lembar background putih.


Kemudian FC KTP, surat sponsor tanda tangan materai 1000. Lalu, referensi bank asli, rekening koran 3 bulan terakhir hingga terkini (1 minggu sebelum tanggal submit) asli dengan stempel basah dari bank.

Pemohon visa juga wajib menyertakan surat keterangan kerja asli dalam bahasa Inggris (dengan tanggal terbit terupdate. Jika pelajar, harus melampirkan  surat keterangan sekolah/kampus dengan tanggal terbit terupdate dalam bahasa Inggris (tidak bisa menggunakan foto copy kartu pelajar).


Masih ada lagi. Wajib melampirkan  slip gaji 3 bulan terakhir, juga SPT 1721, FC akta lahir dan surat nikah (untuk anak-anak dan yang berstatus single wajib melampirkan FC akta lahir), FC KK dan yang ke-11 ada sertifikat vaksin harus dicetak  berbahasa Inggris atau format WHO. Peserta yang berumur 18 tahun keatas harus sudah melakukan vaksinasi  dosis ketiga (booster).


Ketatnya persyaratan mengurus  visa Korea perorangan (mungkin)  ada kaitannya dengan kejadian banyaknya tourist yang tidak kembali ke negara asalnya. Mereka sengaja tinggal dan jadi imigran gelap. Berbeda jika ikut paket tour. Pengurusan visa secara kolektif, peserta berangkat  dengan rombongan dan pulang juga bersama-sama.

Salah perhitungan mengurus visa juga bisa berakibat menanggung rugi dan gagal berangkat. Seperti pengalaman Chef Novia Eka Maharani, dosen kuliner Tristar Institute Denpasar Bali. Karena visanya tidak granted, tiket pesawat dan hotel yang sudah dibooking jadi hangus.


Pengalaman serupa juga dialami Lenny, sepupu saya di Jakarta. Dia gagal berangkat ke Korea gara-gara visanya  keluar setelah tiketnya hangus. Mungkin masih banyak yang pernah mengalami nasib serupa.


Dari pengalaman yang saya ceritakan tadi,  saya sarankan jika ingin jalan-jalan ke Korea, sebaiknya ikut paket tour.  Semua biaya sudah pasti, pengurusan visa lebih mudah, akomodasi, konsumsi dan destinasy yang akan dikunjungi sudah tersusun dengan jelas.  (bersambung)