Jumat, 17 Oktober 2025

Cerita Dari Rest Bugis Hotel Singapore

KENYAMANAN TAK SELALU DATANG DARI KEMEWAHAN


          Ada satu hal yang saya pelajari dari perjalanan ke Singapore: pilih hotel jangan asal. Kalau salah lokasi, siap-siap dompet dan kaki protes. Beruntung saya pilih Rest Bugis Hotel.

          Malam itu, setelah penerbangan sore dari Surabaya, saya tiba di hotel dengan koper kecil dan semangat yang utuh. Dari luar, bangunan Rest Bugis Hotel terlihat modern dengan nuansa putih bersih dan sentuhan minimalis. Tak ada kesan mewah berlebihan, tapi justru itulah daya tarinyasimpel, rapi, dan homey. 


            Begitu masuk ke lobi, saya langsung disambut petugas resepsionis dengan senyum ramah. Proses check-in hanya butuh beberapa menit. Tak perlu banyak formalitas—tunjukkan paspor, isi data singkat, dan kunci kamar pun sudah ada di tangan. Bagi saya, proses check-in yang cepat adalah semacam “welcome hug” untuk traveler yang lelah.

         Saat membuka pintu kamar, udara sejuk dari AC dan nuansa bersih yang menenangkan. Ukuran kamarnya pas—tidak terlalu luas, tapi cukup nyaman untuk beristirahat setelah perjalanan yang melelahkan. Tempat tidurnya empuk, seprai bersih, dan bantalnya seperti memeluk kepala dengan lembut.


            Di pojok kamar, tersedia meja kecil, teko listrik, kopi dan teh sachet, serta lemari mini. Kamar mandinya juga bersih dan terang, dengan air panas yang langsung menyala tanpa drama. Di rooftop ada kolam renang.  Detail kecil seperti ini seringkali jadi penentu kenyamanan saat menginap.

            Yang paling saya sukai adalah jendela besar yang menghadap ke jalan kota. Dari balik tirai, saya bisa melihat lampu-lampu kota  yang berpendar tenang. Suasana Bugis di malam hari terasa hidup, tapi tak berisik—kombinasi yang sempurna untuk beristirahat.


            Lokasi Rest Bugis Hotel benar-benar jadi nilai tambah besar. Dari hotel, saya cukup berjalan kaki sekitar lima menit untuk mencapai Bugis Street Market, surga belanja murah meriah. MRT Bugis juga hanya beberapa langkah—artinya ke mana pun di Singapura, aksesnya mudah dan cepat. Bahkan jika Anda ingin ke Marina Bay atau Orchard Road, tinggal naik satu jalur MRT tanpa ribet.


            Di sekitar hotel juga banyak pilihan kuliner—mulai dari restoran halal, kedai kopi, hingga food court lokal. Saya bahkan sempat mencicipi es krim roti Singapura di pinggir jalan tak jauh dari hotel. Momen sederhana seperti ini sering kali jadi kenangan yang paling membekas dari sebuah perjalanan.

            Pagi hari, saya dan istri meregang otot dengan jalan-jalan di sekitar hotel. Menghirup udara segar di antara pepohonan rindang yang asri di sepanjang  jalan yang masih sepi.


            Rest Bugis Hotel bukan hotel mewah, tapi sangat nyaman untuk pelancong yang ingin praktis dan strategis.  Karena  kenyamanan  tak selalu datang dari kemewahan, tapi dari tempat sederhana yang memberi ruang untuk menikmati perjalanan sesuai dengan ritme kita sendiri. (by: Juwono Saroso)