Kamis, 08 Mei 2025

Wisata Musim Semi di Negeri Sakura (13) – Catatan: Juwono Saroso

GODIVA BELGIUM 1926: BRAND C0KELAT & KUE  KELAS DUNIA DI JANTUNG TOKYO


Sebagai Presdir Majapahit Tourism Academy (Tristar Culinary Institute Group) Indonesia, dunia culinary & pastry  selalu mencuri perhatian saya.

Nah, ketika berada di tengah gegap gempita kawasan Akihabara, Tokyo dengan lampu neon, banner  dan poster karakter anime, saya menemukan momen tenang di tempat yang tidak saya sangka; yaitu toko GODIVA.


Toko ini terletak di lantai dasar pusat perbelanjaan Atre Akihabara. Begitu masuk, aroma cokelat khas Godiva langsung menggoda  selera, merasuk lembut. Enggan berkedip dari  pesona kecantikan  praline nan mewah.


Yang paling mencuri perhatian saya adalah deretan G Cubes Assortment. Edisi musim semi. Dengan motif bunga sakura.  Kotaknya mungil, desainnya cantik banget. Penggemar cokelat premium terasa dimanja. Desain spesial berupa tag gantungan yang bisa ditulis sebagai kartu ucapan.

Soal rasa?  Wah, ini bukan cokelat sembarangan. Cobalah mencicipi varian matcha ganache –balance-nya pas, earthy tapi tetap creamy.  Anda juga harus mencoba rasa strawberry milk, terasa lembut seperti mousse, dan dark ganache yang intens tapi halus.


GODIVA merek  cokelat dan kue yang sangat terkenal di seluruh dunia.  Meskipun  ini toko internasional, tetapi detail dan estetis  dalam penyajiannya  terasa sangat Jepang.


Selepas dari Godiva, saya mampir ke salah satu  supermarket.  Di sna saya mencoba beberapa produk. Seperti Pasta Pistachio,  terbuat dari kacang khas dari Timur Tengah. Dijadikan topping, sebagai selai, mentega atau bahan lainnya untuk makanan.

Saya sempat membeli kue tradisional Jepang,   Kasutera atau Castellan.  Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis dengan aroma yang khas.  Kue ini aslinya diperkenalkan oleh misionaris  Portugis pada abad ke-16. Kemudian dikembangkan oleh perduduk Nagasaki.


Selain itu, ada satu produk yang sangat menginspirasi saya untuk dikembangkan di Indonesia.  Yaitu Teri Crispy Jepang.  Saya optimis bisa jadi ladang cuan karena  bahan baku ikan teri di Indonesia  sangat berlimpah.


Dari  teri crispy, terlintas juga keinginan untuk mengembangkan  produk crispy dari bahan udang.  Seperti brand  Udang Crispy Bu Rudi di Surabaya. Tapi saya  akan cari udang yang lebih kecil dan dikemas untuk 1 kali serving. (bersambung)