PESONA KUIL HAKONE
YANG TERSEMBUNYI DAN SENSASI KAPAL PESIAR DI DANAU
ASHI
Hokane, sebuah kota kecil yang
jaraknya bisa ditempuh sekitar dua jam
dari Tokyo. Di sana, tersembunyi keindahan alam, suasana tenang, sakral dan
penuh lanskap.
Begitu kaki menginjak tanah Hakone,
udara sejuk langsung menyapa, seperti membuka lembaran baru dalam agenda
perjalanan wisata. Kami menuju Kuil
Hakone, salah satu situs spiritual yang paling dihormati.
Kuil ini terletak di tengah hutan cader
yang rindang, seakan disembunyikan oleh alam. Gerbang torii berwarna merah
menyala, berdiri kokoh membingkai pepohonan hijau yang menjulang tinggi di
belakangnya.
Kuil
Hakone
yang berusia 1.250 tahun ini dikenal sebagai tempat suci untuk pemujaan gunung. Kuil utama
berhubungan dengan beberapa kuil, seperti Kuil Kuzuryu, tempat pemujaan
dewa naga dan Hakone Matomiya, kuil
yang terkenal keindahan alamnya.
Di dalam area kuil, kita bisa melihat
berbagai ritual khas. Seperti membunyikan lonceng, menuliskan harapan di papan
kayu ema, hingga mencuci tangan di
pancuran suci. Ada juga yang melempar koin ke kotak persembahan. Setelah itu,
mereka membungkukkan badan dua kali, lalu tepuk tangan dua kali,
bungkukkan badan sekali lagi, lalu berdoa.
Setelah menjelajahi nuansa spiritual di
kuil, kita melanjutkan perjalanan ke Danau
Ashi. Danau yang menjadi ikon Hakone
ini terbentuk dari kaldera gunung berapi. Pemandangannya sangat khas, airnya
jernih, dikelilingi bukit hijau.
Aktivitas yang dapat dilakukan di Danau
Ashi, berjalan kaki di sekitar danau, memancing dan naik kapal untuk menikmati
pemandangan dari tengah danau. Hakone
Pirate Ship, adalah sebuah kapal pesiar yang dirancang seperti kapal bajak
laut. Kapal ini juga dilengkapi
fasilitas seperti restoran, café dan toko souvenir.
Selama 30 menit berlayar mengarungi
danau kita, kita menikmati sensasi dari sudut pandang baru dari keindahan
Hakone. Dari dek atas, kita bisa melihat
bayangan Kuil Hakone yang gerbang torii berwarna merah berdiri di bagian
dangkal Danau Ashi.
Kalau saja cuaca sedang cerah, kita bisa
melihat puncak Gunung Fuji yang menjukang dari kejauhan. Sayangnya, saat kami
berkunjung, suhu di Hakone sekitar 4 – 6℃. Cuaca berkabut
dan hujan.
Kunjungan ke Hakone bukan soal menikmati destinasi, tapi juga tentang harmoni. Kuil dan danau, dua wajah berbeda dari tempat yang sama. Satu mengajak masuk ke dalam diri, satu lagi mengajak memandang ke luar. Tapi keduanya punya tujuan serupa, membuat kita pulang membawa kesan menyenangkan. (bersambung)