Rabu, 28 Mei 2025

Wisata Musim Semi di Negeri Sakura (16) – Catatan: Juwono Saroso

KEAJAIBAN MUSIM SEMI DAN DUNIA SIHIR BERTEMU DALAM SATU BINGKAI DI HARRY POTTER STUDIO TOUR TOKYO


Musim semi di Jepang, selalu punya cara untuk bikin hati meleleh. Apalagi kalau kita sedang berdiri di depan The Warner Bros.  Studio Tour Tokyo – The Making of  Harry Potter.

Begitu keluar dari stasiun Toshimaen, udara musim semi membelai dengan angin sejuk dan harum bunga. Bukan cuma semerbak bunga biasa, tapi deretan sakura yang sedang mekar, menyulap area luar studio menjadi dunia sihir versi musim semi.


Kelopak-kelopak merah muda sakura beterbangan pelan saat angin berhembus lembut, seperti salju yang sedang jatuh dengan gerakan lambat yang  indahnya. Sungguh! Siapa pun sulit untuk tidak mengabadikan keindahan yang memukau itu.


Di pelataran menuju pintu masuk studio, kita  akan disambut berbagai karya instalasi ikonik yang diambil dari film serial Harry Potter. Setiap sudut taman menghadirkan pemandangan yang memukau dan tidak membosankan. Para pengunjung bisa foto-foto buat kenang kenangan.


Instalasi ikonik yang menarik perhatian para pengunjung adalah  patung Hippogriff, mahluk gaib  yang berdiri gagah mengangkat sayapnya seakan  siap terbang. Dalam serial Harry Potter, hippogriff terkenal dengan sosok Buckbeak yang dipelihara oleh Higrid dan menjadi teman dekat Harry.


Hippogriff memikiki tubuh bagian depan seperti griffin (kepala, sayap, dan kaki depan seperti elang). Sementara bagian belakangnya mirip kuda. Mahluk gaib ini dipresentasikan sebagai mahluk yang membutuhkan penghormatan dan perhatian. Sifatnya setia dan melindungi, tapi  mudah tersinggung dan dapat menyerang dengan tiba-tiba  jika tidak dihormati.


            Hippogriff pertama kali muncul di novel fantasi  ketiga “Harry Potter and the Prisoner of Azkaban” dari tujuh seri Harry Potter karya penulis Inggris J.K. Rowling. Dikisahkan bahwa Hippogriff yang paling disayangi dalam seri ini, adalah Buckbeak yang juga dipanggil Witherwings saat melarikan diri bersama Sirius Black.


Kemudian ada  replika troli yang seolah sedang menembus dinding ke Peron 9¾—tempat favorit buat selfie. Yang juga mencuri perhatian adalah instalasi sepeda terbang milik Mr. Weasley.

Musik latar yang samar-samar terdengar—Hedwig’s Theme mengalun pelan, menciptakan nuansa yang makin mendalam. Rasanya seperti Hogwarts sedang menyapa, “Selamat datang, penyihir muda.”


Meski kita belum masuk ke dalam studionya, suasana luar ini sudah cukup bikin jantung berdebar dan kepala dipenuhi nostalgia. Dan saat bunga-bunga sakura menari di udara, siapa pun pasti akan setuju: di sinilah keajaiban musim semi dan dunia sihir bertemu dalam satu bingkai di Harry Potter Tour Tokyo, Jepang. (bersambung)