SEMINAR DAN DISKUSI ONLINE
MAHASISWA TRISTAR GROUP
TENTANG FRANCHISE
MAHASISWA TRISTAR GROUP
TENTANG FRANCHISE
Bisnis franchise atau waralaba,
lebih aman dibandingkan dengan membuka bisnis dari awal secara perorangan. Kesempatan sukses lebih tinggi sementara
resiko rugi secara matematis dapat
diperkecil kemungkinannya.
Testimoni orang yang sukses membeli bisnis franchise sudah banyak. Perusahaan franchisor (penyedia waralaba), juga makin bertambah pesat. Baik perusahaan asal luar negeri maupun perusahaan asli dari dalam negeri.
Tentang seluk beluk
bisnis franchise tersebut, dua pekan
lalu diperkenalkan kepada mahasiswa Tristar Institute Group lewat seminar dan diskusi online. Hal tersebut untuk memberi wawasan tentang
trend bisnis yang kini
terus berkembang pesat.
“Selama ini, cita-cita
mahasiswa selalu ingin jadi chef atau buka restoran. Bagi yang buka restoran,
dia sebagai owner sekaligus jadi chefnya dan fokus menjalankan bisnis di satu
restoran itu saja. Padahal, jika dikelola dengan sistem bisa berkembang menjadi
restoran berjaring,” ungkap Hendrik
Adreanus, S.E., M.Par, dosen entrepreneurship Tristar Institute Group.
Diharapkan, mahasiswa bisa berkembang menjadi perusahaan franchisor atau jika akan memulai usaha, bisa memilih sistem franchise agar cepat berkembang dan sedikit kemungkinan gagal.
“Karena pada dasarnya, franchise
hanya meng”copy” sebuah bisnis yang sudah terbukti keberhasilannya. Brand terkenal, sintem dan strategi bisnis yang
sudah teruji kesuksesannya. Banyak keuntungan
lain yang bisa didapat,” ungkap Hendrik.
Seminar online yang
dilanjutkan dengan diskusi interaktif itu, selain membahas keuntungan menjalankan
bisnis franchise juga dibeberkan kerugiannya. Di antaranya, harus menyetor uang franchise fee pada awal dalam jumlah yang cukup besar. Jika franchisor
mendapat masalah, otomatis akan terpengaruh pada perusahaan pemegang franchise.