Kamis, 20 Juli 2023

Golden Route Japan 7 D Dalam Catatan Juwono Saroso (3)


SHINSAIBASHI-DOTONBORI
DESTINASI  PALING HITS
DI OSAKA


Kawasan Shinsaibashi & Dōtonbori salah satu destinasi paling populer di Osaka. Sebagai pusat perbelanjaan, gastronomi dan hiburan yang sangat diminati wisatawan.

Kasawan ini paling sibuk dan ramai. Baik siang maupun malam. Pengunjung dimanjakan  dengan tampilan  interior bangunan yang dihiasi  papan-papan nama dan reklame berukuran raksasa. Terlihat unik dan menarik karena disinari lampu neon berwarna-warni.


Di kawasan ini, merupakan spot wisata paling hits.  Sebagai simbol kota Osaka,  Dōtonbori yang membentang sepanjang  kanal mulai dari Jembatan Dotonboribashi hingga Jembaran Nipponbashi di distrik Namba Osaka.  Tempat ini berulang kali dijadikan lokasi syuting film-film  Jepang dan film luar negeri.

Pusat perhatian wisatawan ketika memasuki kawasan Dōtonbori  diantaranya papan reklame Glico salah satu landmark dengan gambar seorang pelari yang mengangkat kedua tangan saat memasuki garis finish.  Glico merupakan perusahaan pembuat camilan yang ada di Osaka.


Papan reklame raksasa yang tingkat kepopulerannya sama dengan Glico adalah reklame Kani Doraku. Tampilan reklame berbentuk kepiting (kani) raksasa yang bergerak-gerak ini mencuri perhatian para pengunjung. Ada juga papan reklame tangan memegang sushi, ada gurita, lampion fugu rumah makan Zuboraya dan lain-lain.


Wisata kuliner di Dōtonbori menjadi aktivitas wajib yang tidak boleh dilewati jika berkunjung ke Osaka. Di sana tersedia berbagai kuliner tradisional.  Kita sempat ngincip Takoyaki, makanan yang dipanggang berbentuk bulat empuk dengan potongan daging gurita di dalamnya. 


Kita beli di dua tempat yang berbeda, ternyata rasanya tidak sama. Ada perbedaan taste tetapi tetap enak. Jika dibandingkan dengan Takoyaki di Indo,  menurut saya Takoyaki di Dōtonbori, jahe mudanya  (berwarna pink) lebih terasa.


Kita juga membeli membeli Taiyaki, kue tradisional Jepang berbentuk ikan yang diisi dengan pasta kacang merah.  Bagian atas kue dipanggang terpisah dengan bagian bawah kue. Setelah kue hampir matang, kedua bagian disatukan dengan selai kacang merah. Kue ini juga sering diisi dengan cokelat, vla, keju atau sosis.


Teksturnya rengah di luar, empak di dalam, seperti kue yang memiliki pasta manis di dalam. Hidangan ini sayang jika dilewatkan karena bentuk ikannya sangat unik. Untuk menikmatinya, kita harus menunggu beberapa menit setelah matang  agar dingin dan siap untuk dinikmati.

Untuk meniman, tidak perlu repot-repot antri. Sebab tersedia banyak vending mashine. Ada soft drink, coffee, tea, ice cream. Kita beli Glico Ice Cream lewat vending  machine


Yang istimewa adalah menu kepiting  Kani Doraku.  Kepiting kaki panjang dan berdaging. Penyajiannya sudah diberi jalan untuk membukanya. Jadi tanpa alat kita bisa dengan mudah mengeluarkan daging kepiting dari cangkangnya. Harga kepiting rebus  3.500 Y atau sekitar Rp 385.000 per porsi.  Ada rasa, ada harga. (bersambung).