SHINSAIBASHI-DOTONBORI
DESTINASI PALING HITS
DI OSAKA
Kawasan Shinsaibashi & Dōtonbori
salah satu destinasi paling populer di Osaka. Sebagai pusat perbelanjaan,
gastronomi dan hiburan yang sangat diminati wisatawan.
Kasawan ini paling sibuk dan ramai. Baik
siang maupun malam. Pengunjung dimanjakan dengan tampilan interior bangunan yang dihiasi papan-papan nama dan reklame berukuran raksasa.
Terlihat unik dan menarik karena disinari lampu neon berwarna-warni.
Di kawasan ini, merupakan spot wisata
paling hits. Sebagai simbol kota
Osaka, Dōtonbori yang membentang sepanjang kanal mulai dari Jembatan Dotonboribashi
hingga Jembaran Nipponbashi di distrik Namba Osaka. Tempat ini berulang kali dijadikan lokasi
syuting film-film Jepang dan film luar
negeri.
Pusat perhatian wisatawan ketika
memasuki kawasan Dōtonbori diantaranya papan
reklame Glico salah satu landmark dengan
gambar seorang pelari yang mengangkat kedua tangan saat memasuki garis
finish. Glico merupakan perusahaan
pembuat camilan yang ada di Osaka.
Papan reklame raksasa yang tingkat
kepopulerannya sama dengan Glico adalah reklame Kani Doraku. Tampilan reklame
berbentuk kepiting (kani) raksasa yang bergerak-gerak ini mencuri perhatian para
pengunjung. Ada juga papan reklame tangan memegang sushi, ada gurita, lampion
fugu rumah makan Zuboraya dan lain-lain.
Wisata kuliner di Dōtonbori menjadi
aktivitas wajib yang tidak boleh dilewati jika berkunjung ke Osaka. Di sana
tersedia berbagai kuliner tradisional. Kita
sempat ngincip Takoyaki, makanan yang dipanggang berbentuk bulat empuk dengan
potongan daging gurita di dalamnya.
Kita beli di dua tempat yang berbeda,
ternyata rasanya tidak sama. Ada perbedaan taste tetapi tetap enak. Jika dibandingkan
dengan Takoyaki di Indo, menurut saya Takoyaki
di Dōtonbori, jahe mudanya (berwarna
pink) lebih terasa.
Kita juga membeli membeli Taiyaki, kue
tradisional Jepang berbentuk ikan yang diisi dengan pasta kacang merah. Bagian atas kue dipanggang terpisah dengan
bagian bawah kue. Setelah kue hampir matang, kedua bagian disatukan dengan
selai kacang merah. Kue ini juga sering diisi dengan cokelat, vla, keju atau
sosis.
Teksturnya rengah di luar, empak di
dalam, seperti kue yang memiliki pasta manis di dalam. Hidangan ini sayang jika
dilewatkan karena bentuk ikannya sangat unik. Untuk menikmatinya, kita harus menunggu
beberapa menit setelah matang agar
dingin dan siap untuk dinikmati.
Untuk meniman, tidak perlu repot-repot
antri. Sebab tersedia banyak vending mashine. Ada soft drink, coffee, tea,
ice cream. Kita beli Glico Ice Cream lewat vending machine.
Yang istimewa adalah menu kepiting Kani Doraku. Kepiting kaki panjang dan berdaging. Penyajiannya sudah diberi jalan untuk membukanya. Jadi tanpa alat kita bisa dengan mudah mengeluarkan daging kepiting dari cangkangnya. Harga kepiting rebus 3.500 Y atau sekitar Rp 385.000 per porsi. Ada rasa, ada harga. (bersambung).