JELAJAH LOKASI IKONIK
FILM “MEMOIRS OF A GEISHA”
DI KUIL FUSHIMI INARI
DAN KUIL KIYOMIZU DERA
Jika pernah menonton film “Memoirs of a Geisha”, beberapa scene
dari film ini diambil di kuil Fushimi Inari Taisha dan kuil Kiyomizu Dera. Tour hari ke-3 di Kyoto, kita berkunjung
ke sana.
Malamnya, Ryan Novianus
(tour leader) membagi pesan whatsapp
berkaitan dengan persiapan kunjungan autdoor
besok pagi ke kuil Fushimi Inari Taisha dan kuil Kiyomizu Dera. Cuaca kemungkinan turun hujan.
Mohon disiapkan payung, topi, jaket untuk mengantisipasi perubahan cuaca.
“Selamat malam bapak ibu, Ryan reminder
untuk besok: Kita menginap 1 malam di hotel ini. Morning call pukul 06.00
(mohon tetap pasang alarm masing-masing ya). Sarapan pukul 07.00 di lobby hotel
(bawa kupon sarapan). Pukul 06.45 koper sudah bisa dibawa turun diletakkan di
tempat berlogo insotravelstore warna
kuning serta kembalikan kuci kamar ke Ryan. Kita berangkat pukul 08.00.
Terimakasih, selamat istirahat”.
Malam itu juga kita kemasi
barang-barang. Anak-anak juga begitu. Jadi, besok ketika bangun semua sudah
siap sesuai jadwal. Pagi itu, semua sudah siap di lobby. Kemudian breakfast dengan berbagai menu yang cukup istimewa sesuai standar hotel. Sesuai jadwal, kita berangkat pukul 08.00 menuju kota Kyoto.
Fushimi Inari Taisha, kuil seribu
gerbang berwarna merat darah yang sangat terkenal. Gerbang itulah yang paling menonjol ditampilkan
di awal film Memoirs of a Geisha. Di sekitar kuil berderet café
dan restoran serta toko-toko yang
menjual souvenir bertema rubah, hewan penjaga kuil. Patung rubah
atau kitsune dengan kunci (untuk lumbung padi) di mulutnya itu, dipercaya sebagai hewan utusan dewa padi Inari
dan pelindung perdagangan.
Di belakang kuil ini, dihiasi ribuan
gapura merah yang disebut torii. Diperkirakan ada 5000 torii yang berjejer.
Bahkan ada yang menyebut sampai 10.000 torii berwarna merah. Tiap-tiap torii
itu merupakan donasi dari berbagai
pihak. Baik perorangan, kelompok maupun perusahaan di Jepang. Tiap gerbang ada
nama donator serta tanggal penyerahan gerbang.
Jumlah torii tentu akan terus bertambah
seperti halnya kian banyak pengusaha dan pedagang yang datang ke kuil untuk
memohon berkah untuk bisnis yang sedang mereka tekuni.
Selain kuil Fushimi Inari Taisha, kuil
Kiyomizu Dera juga tidak kalah populer. Kuil agama Budha ini masuk daftar Situs
Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1994. Dibangun abad ke-8 dan beberapa kali mengalami
kerusakan akibat peperangan dan bencana alam.
Rekonstruksi dilakukan tahun 1663 dan hasilnya seperti yang bisa dilihat
saat ini.
Di kompleks kuil ini terdapat beberapa
bangunan yang menjadi ikon kota Kyoto. Termasuk pagoda tiga tingkat setinggi lebih dari 30 meter yang dihiasi ornament
wajah setan (onigawara). Kemudian ada
aula utama yang dikenal dengan sebagai
anjungan kayu ini dibangun di atas lembah curam Gunung Otawa. Dari aula ini kita bisa melihat keindahan
kota Kyoto dari ketinggian.
Kiyomizu Dera berarti kuil air suci. Di lokasi kuil terdapat air terjun
Otawa-no-taki yang letaknya berada di bawah aula utama. Air terjun ini dibagi menjadi tiga aliran
terpisah. Masing-masing aliran dipercaya memiliki khasiat yang berbeda-beda.
Misalnya untuk kesehatan, kesuksesan, untuk
asmara.
Kita bisa meminum air terjun dengan menggunakan gayung kayu tradisional yang sudah disediakan, Tapi gak boleh meminum air dari tiga aliran sekaligus karena dianggap sebagai orang yang tamak. (bersambung)