Jumat, 21 Juli 2023

Golden Route Japan 7 D Dalam Catatan Juwono Saroso (4)

JELAJAH LOKASI IKONIK
FILM “MEMOIRS OF A GEISHA”
DI KUIL FUSHIMI INARI
DAN KUIL KIYOMIZU DERA


Jika pernah menonton film “Memoirs of a Geisha”, beberapa scene dari film ini diambil di kuil Fushimi Inari Taisha dan kuil Kiyomizu Dera. Tour hari ke-3 di Kyoto, kita berkunjung ke sana.

Malamnya,  Ryan Novianus  (tour leader) membagi pesan whatsapp berkaitan dengan persiapan kunjungan autdoor besok pagi ke kuil Fushimi Inari Taisha dan kuil  Kiyomizu Dera. Cuaca kemungkinan turun hujan. Mohon disiapkan payung, topi, jaket untuk mengantisipasi perubahan cuaca.



“Selamat malam bapak ibu, Ryan reminder untuk besok: Kita menginap 1 malam di hotel ini. Morning call pukul 06.00 (mohon tetap pasang alarm masing-masing ya). Sarapan pukul 07.00 di lobby hotel (bawa kupon sarapan). Pukul 06.45 koper sudah bisa dibawa turun diletakkan di tempat berlogo insotravelstore warna kuning serta kembalikan kuci kamar ke Ryan. Kita berangkat pukul 08.00. Terimakasih, selamat istirahat”.


Malam itu juga kita kemasi barang-barang. Anak-anak juga begitu. Jadi, besok ketika bangun semua sudah siap sesuai jadwal. Pagi itu, semua sudah siap di lobby. Kemudian breakfast dengan berbagai menu  yang cukup istimewa sesuai  standar hotel.  Sesuai jadwal, kita berangkat  pukul 08.00 menuju kota Kyoto.


Fushimi Inari Taisha, kuil seribu gerbang berwarna merat darah yang sangat terkenal.  Gerbang itulah yang paling menonjol ditampilkan di awal film Memoirs of a Geisha. Di sekitar kuil berderet café dan restoran serta  toko-toko yang menjual souvenir   bertema rubah, hewan penjaga kuil. Patung rubah atau kitsune dengan kunci (untuk lumbung padi) di mulutnya itu, dipercaya sebagai hewan utusan dewa padi Inari dan   pelindung  perdagangan. 


Di belakang kuil ini, dihiasi ribuan gapura merah yang disebut torii. Diperkirakan ada 5000 torii yang berjejer. Bahkan ada yang menyebut sampai 10.000 torii berwarna merah. Tiap-tiap torii itu merupakan donasi dari  berbagai pihak. Baik perorangan, kelompok maupun perusahaan di Jepang. Tiap gerbang ada nama donator serta tanggal penyerahan gerbang.

Jumlah torii tentu akan terus bertambah seperti halnya kian banyak pengusaha dan pedagang yang datang ke kuil untuk memohon berkah untuk bisnis yang sedang mereka tekuni.


Selain kuil Fushimi Inari Taisha, kuil Kiyomizu Dera juga tidak kalah populer. Kuil agama Budha ini masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1994.  Dibangun abad ke-8 dan beberapa kali mengalami kerusakan akibat peperangan dan bencana alam.  Rekonstruksi dilakukan tahun 1663 dan hasilnya seperti yang bisa dilihat saat ini.

 
            Di kompleks kuil ini terdapat beberapa bangunan yang menjadi ikon kota Kyoto. Termasuk pagoda tiga tingkat  setinggi lebih dari 30 meter yang dihiasi ornament wajah setan (onigawara).  Kemudian ada aula utama yang dikenal dengan  sebagai anjungan kayu ini dibangun di atas lembah curam Gunung Otawa.  Dari aula ini kita bisa melihat keindahan kota Kyoto dari ketinggian.


Kiyomizu Dera berarti kuil air suci.  Di lokasi kuil terdapat air terjun Otawa-no-taki yang letaknya berada di bawah aula utama.  Air terjun ini dibagi menjadi tiga aliran terpisah. Masing-masing aliran dipercaya memiliki khasiat yang berbeda-beda. Misalnya untuk  kesehatan, kesuksesan, untuk asmara.


Kita bisa meminum air terjun dengan menggunakan gayung kayu tradisional yang sudah disediakan, Tapi gak boleh meminum air dari tiga aliran sekaligus karena dianggap sebagai orang yang tamak. (bersambung)