Jumat, 24 Januari 2025

Catatan Juwono Saroso: Liburan Akhir Tahun 2024 di Negeri Ginseng (27)

CERITA RAKYAT DAN SENSASI MELINTAS DI  JEMBATAN GANTUNG DANAU CHEONJANG


Jembatan Gantung Danau Cheonjang (Cheonjang Like Suspension Bridge), terbentang megah di antara dua tebing danau yang kokoh. Ada sensasi yang luar biasa saat berjalan di atasnya.

Jembatan sepanjang 202 meter itu, menggantung di antara dua tebing kokoh yang mengelilingi danau yang tenang. Ketika berjalan di atas jembatan yang tingginya 50 meter dari permukaan air danau, kita merasakan sensasi yang luar biasa.


Dari jembatan yang lebarnya 2,5 meter itu,  merasakan perpaduan yang harmonis antara pemandangan alam yang indah, hembusan angin segar dan burung-burung melintas bebas di atas air danau  yang berkilau memantulkan cahaya matahari.


Untuk melintasi jembatan yang berada di Gangneung, Provisi Gangwon Korea Selatan ini,  tidak bisa suka-suka kita.  Ada aturan dan imbauan dari pengelola yang harus dipatuhi. Misalnya, batasan jumlah pengunjung yang berada di atas jembatan secara bersamaan.

Kita juga gak boleh berlari atau melompat-lompat di atas jembatan. Jembatan akan goyang dan mengayun-ayun. Kalau cuasa buruk, jembatan gantung akan  ditutup sementara demi keselamatan. Beruntung ketika saya dan keluarga di sana, cuaca sangat mendukung.


Hal lain yang melengkapi kesan unik dan spektakuler  dari jembatan ini,  terdapat patung  cabai merah ukuran raksasa.  Penempatan patung yang terlihat mencolok itu, selain berfungsii penopang kawat jembatan gantung, juga sebagai cermin identitas dan kebanggaan daerah tersebut terhadap produk unggalannya.


Cabai merah  merupakan produk khas daerah Cheonjang yang berkualitas tinggi di Korea Selatan. Patung cabai tidak hanya ada  di jembatan gantung, tetapi juga di  taman wisata dan menjadi spot foto yang menarik.

Di antara banyak spot foto yang menyebar di arena wisata, terdapat patung sepasang muda mudi yang terbuat dari bahan menyerupai tanaman hijau. Si pemuda menyembunyikan bunga di belakang sambil membungkuk seakan mengungkapkan rasa cinta. Di latar belakang terdapat bentuk hati merah sehingga  menambah kesan romantis.


Bagaimana dengan patung naga dan macan yang terlihat dominan menarik perhatian?  Ini ada kaitannya dengan kepercayaan masyarakat setempat.  Danau adalah rumah bagi  naga air. Dalam cerita rakyat, naga ini sering muncul dalam wujud kabut yang menyelimuti danau, seolah menjaga harmoni dan ketenangan tempat tersebut.


Sementara macan,  sebagai penjaga hutan di sekitar danau.  Masyarakat setempat percaya bahwa macan bisa melindungi dari energi negative dan menjaga keseimbangan  alam. Dalam legenda, kedua binatang ini bekerja bersama   menjaga kelestarian dan keindahan alam Danau Cheonjang.

Jembatan Gantung Danau Cheonjang adalah destinasi yang menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam, sentuhan modernitas, dan kekayaan budaya lokal yang tetap terjaga kelestariannya.


 Mengunjungi tempat ini bukan hanya sekadar perjalanan wisata, melainkan juga sebuah perjalanan untuk memahami keajaiban alam dan cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. (bersambung).