CERITA RAKYAT DAN SENSASI
MELINTAS DI JEMBATAN GANTUNG DANAU CHEONJANG
Jembatan Gantung Danau Cheonjang (Cheonjang
Like Suspension Bridge), terbentang megah di antara dua tebing danau
yang kokoh. Ada sensasi yang luar biasa saat berjalan di atasnya.
Jembatan
sepanjang 202 meter itu, menggantung di antara dua tebing kokoh yang mengelilingi
danau yang tenang. Ketika berjalan di atas jembatan yang tingginya 50 meter
dari permukaan air danau, kita merasakan sensasi yang luar biasa.
Dari
jembatan yang lebarnya 2,5 meter itu, merasakan perpaduan yang harmonis antara pemandangan
alam yang indah, hembusan angin segar dan burung-burung melintas bebas di atas
air danau yang berkilau memantulkan
cahaya matahari.
Untuk
melintasi jembatan yang berada di Gangneung, Provisi Gangwon Korea Selatan ini, tidak bisa suka-suka kita. Ada aturan dan imbauan dari pengelola yang
harus dipatuhi. Misalnya, batasan jumlah pengunjung yang berada di atas
jembatan secara bersamaan.
Kita
juga gak boleh berlari atau melompat-lompat di atas jembatan. Jembatan akan
goyang dan mengayun-ayun. Kalau cuasa buruk, jembatan gantung akan ditutup sementara demi keselamatan. Beruntung
ketika saya dan keluarga di sana, cuaca sangat mendukung.
Hal
lain yang melengkapi kesan unik dan spektakuler dari jembatan ini, terdapat patung cabai merah ukuran raksasa. Penempatan patung yang terlihat mencolok itu,
selain berfungsii penopang kawat jembatan gantung, juga sebagai cermin
identitas dan kebanggaan daerah tersebut terhadap produk unggalannya.
Cabai
merah merupakan produk khas daerah
Cheonjang yang berkualitas tinggi di Korea Selatan. Patung cabai tidak hanya
ada di jembatan gantung, tetapi juga di taman wisata dan menjadi spot foto yang
menarik.
Di
antara banyak spot foto yang menyebar di arena wisata, terdapat patung sepasang
muda mudi yang terbuat dari bahan menyerupai tanaman hijau. Si pemuda
menyembunyikan bunga di belakang sambil membungkuk seakan mengungkapkan rasa
cinta. Di latar belakang terdapat bentuk hati merah sehingga menambah kesan romantis.
Bagaimana
dengan patung naga dan macan yang terlihat dominan menarik perhatian? Ini ada kaitannya dengan kepercayaan
masyarakat setempat. Danau adalah rumah
bagi naga air. Dalam cerita rakyat, naga
ini sering muncul dalam wujud kabut yang menyelimuti danau, seolah menjaga
harmoni dan ketenangan tempat tersebut.
Sementara
macan, sebagai penjaga hutan di sekitar
danau. Masyarakat setempat percaya bahwa
macan bisa melindungi dari energi negative dan menjaga keseimbangan alam. Dalam legenda, kedua binatang ini bekerja
bersama menjaga kelestarian dan
keindahan alam Danau Cheonjang.
Jembatan
Gantung Danau Cheonjang adalah destinasi yang menawarkan kombinasi sempurna
antara keindahan alam, sentuhan modernitas, dan kekayaan budaya lokal yang tetap terjaga kelestariannya.
Mengunjungi tempat ini bukan hanya sekadar perjalanan wisata, melainkan juga sebuah perjalanan untuk memahami keajaiban alam dan cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. (bersambung).