Jelly Flower Pudding dan Latte Art
Mahasiswi Tristar Culinary Institut, membimbing finalis Miss Culinary cara membuat hiasan bunga mawar |
ENAM BELAS finalis Miss
Culinary 2018 menjalani karantina selama dua hari di Novotel Samator Jalan Kedungbaruk Surabaya. Hari
pertama, mereka mendapat dua pembekalan. Masing-masing tentang public speaking dari dosen Fikom UK
Petra Surabaya dan pengenalan
dekorasi kuliner dari Tristar Culinary
Institute.
Acara
yang digelar Kamis (22 November 2018) di Oxsygen Room, Lt. 3 itu berlangung
meriah. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti acara demi acara. Suasana
kemudian berubah menjadi riuh ketika sesi Jelly Flower Pudding Decoration
dimulai. Fitri Pastry Chef Tristar Culinary Institute didampingi
beberapa mahasiswa, memberi pengarahan.
Acara
yang juga disaksikan oleh Presiden Direktur Tristar Culinary Institute, Ir.
Juwono Sarono, MM, MM.Par itu merupakan pengalaman baru bagi para finalis.
Mereka diedukasi bagaimana mempercantik tampilan pudding dengan hiasan bunga
mawar. Teknik pembuatan bunga mawar yang terlihat sangat sederhana itu, ketika
dipraktikkan ternyata cukup sulit.
Dua
finalis Miss Culinary 2018, Jennifer
Goldie (21), mahasiswi Fak. Hukum Unair Surabaya dan Salsabila
Ghina Anoraga (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitar Brawijaya Malang
mengaku sangat terkesan dan merasa beruntung mendapat pembekalan luar biasa
itu.
Berikut
testimoni mereka disajikan dengan gaya bertutur:
Jennifer
Goldie
Saya
mengucapkan terimakasi kepada Tristar yang sudah menyelenggarakan acara ini. Sebenarnya
saya sudah lama tahu dan mengenal sekolah kuliner Tristar karena saya memang berdomisili
di Surabaya.
Jennifer Goldie |
Dulu
sebenarnya saya ingin mengikuti kursus, atau program belajar satu tahun. Tapi beberapa
tahun belakangan, stigma banyak orang, terutama
orangtua belum sama ya. Begitu juga dengan ibu saya. Waktu itu, saya
sering melihat iklan, kalau gak salah seminggu sekali di Jawa Pos. Menawarkan bermacam-macam
materi kursus kuliner.
Saya
bilang sama ibu waktu itu. Saya mau dong daftar di Tristar. Apa kata ibu saya
waktu mendengar keinginan saya tadi? Ibu
saya bilang: alaaaa, ngapain ikut
kursus, kalau pengen bisa masak, belajar sama saya aja. Gitu lho jawaban ibu
saya.
Tadi
kakak-kakak (maksudnya mahasiswa Tristar) mengajarkan bagaimana menghiar kue,
juga mengenalkan cara menyajikan kopi yang menarik dan tentu saja nikmat. Aku
jadi tahu bahwa masak tidak sekedar bisa masak saja, tapi harus dipelajari secara benar.
Saya
sekarang dadi tau kalau ada kue yang harganya jadi mahal, itu karena
penyajiannya mengandung unsur seni. Tadi, ada teman yang bisa bikin hiasan mawar
yang bagus dan rapi. Itu memang salah satu kemampuan menciptakan unsur
seninya. Ke depannya, saya juga
berkeinginan untuk mengikuti salah satu materi kursus di Tristar.
Jelly Plower Pudding Decoration hasil karya Miss Culinary |
Salsabila Ghina
Anoraga
Hari
ini, kita mendapat materi baru dan pengalaman baru, menghias kue. Awalnya saya
berpikir, kok ada puding di dalam puding.
Ini bagaimana? Iya, bagaimana, kok bisa? Mungkin karena saya biasanya pegang jarum suntik, jadi terdengar agak aneh.
Pengenalan teknik penyajian Latte Art |
Eh
ternyata menghias kue itu ada teknik-tekniknya yang tidak mudah dilakukan.
Butuh ketekunan dan keseriusan untuk dipelajari.
Dan
sekarang saya baru tahu kalau harga kue dan kopi itu bisa mahal karena memang
dalam proses pembuatan dan penyajiannya membutuhkan keahlian dan teknik yang
rumit. Alatnya juga mahal. /ami