Selasa, 07 November 2023

Kunjungan Bisnis & Wisata ke Australia (3)

DI BALIK RENCANA
BUKA TRISTAR INSTITUTE
DI AUSTRALIA


Di Emporium Mall Melbourne! Ketemu Pak Ivan Sitompul. Beliau seorang pendeta dan sudah lama menetap di Australia. Kita ngobrol tentang  beberapa rencana ke depan.

Rencana ke depan, antara lain membuka jalan untuk alumni Tristar Institute Group yang ingin melanjutkan study sambil kerja legal di Australia. Kemudian   buka  usaha kuliner dan mendirikan  Tristar Culinary Institute di Australia.


Sekarang ini, baru empat  alumni Tristar Surabaya yang  study sambil bekerja di Australia.  Bryan di Melbourne dan  tiga lainnya di Sydney  yaitu Meily, Jojo dan Sun Sun.  Nah, kita ingin lebih banyak alumni Tristar yang mengikuti jejak mereka.


Untuk mendapatkan visa Australia, tidak mudah. Sangat ketat dan banyak persyaratannya. Pak Ivan memberi banyak masukan. Bahkan setelah berhasil mengurus visa, kita perlu beberapa persiapan lain. Seperti menguasai bahasa Inggris yang baik. Kemudian memilih tempat tinggal. Mau kos atau tinggal di apartemen dengan harga yang bervariasi.


Tempat kos di city center (tengah kota), kamarnya kecil dan mahal. Atau pilih di suburb (pinggiran kota), lebih besar dan lebih murah. Konsekwensinya, setiap hari kita harus bisa bangun lebih pagi karena naik kendaraan umum ke kota memakan waktu 1 sampai 1,5 jam.

Lalu bagaimana mensiasati  biaya makan yang cukup mahal? Di Australia, harga makan yang sederhana saja, per porsi bisa 15 sampai 30 AUD. Kalau dirupiahkan sekitar  150-an sampai 302 ribu rupiah. Bahkan bisa lebih mahal lagi. Ini tentu sangat memberatkan.


Solusinya? Pak Ivan menyarankan masak sendiri. Bisa makan murah, kenyang dan bergizi. Apalagi bisa sharing dengan teman sesama perantau di tempat kos,  bisa jauh lebih irit lagi.

Soal peluang kerja? Salah satu yang bisa dijadikan alternatif  adalah doordash Food Delivery. Sebuah platform pemesanan makanan daring dan pengiriman makanan. Seperti Go Food atau Shopee Food. Platform ini bermarkas di  San Francisco, California, Amerika Serikat.


Pekerjaan ini sangat fleksibel. Bisa menggunakan mobil, sepeda motor, sepeda listrik (e bike) atau sepeda pancal. Dikerjakan di sela-sela kesibukan lain. Tidak mengganggu pekerjaan utama. Kita bebas menentukan kapan aplikasi di-on-kan atau di-off-kan.


Format yang tersusun  dalam pikiran saya, jika banyak alumni Tristar yang lanjut study dan bekerja di Australia,  langkah berikutnya membuka usaha kuliner. Kalau kuliner berhasil dan berkembang,  saya akan buka Tristar Culinary  Institute di Australia. 

Untuk mewujudkan bukan perkara mudah.  Tapi sebesar apa pun rintangannya, cita-cita harus diperjuangkan.  (bersambung)