SEMUA PESERTA
KOMPAK MELANGGAR
PERATURAN LOMBA
Meriah, Seru
dan Lucu
Suasana kitchen patisserie 1 di lantai 2 Graha Tristar,
berbeda dari biasanya. Lebih meriah, seru dan lucu bercampur jadi satu. Memangnya
ada apa?
Sabtu siang (16/4/22) lalu, berlangsung cooking competition kelas dadakan dalam rangka memperingati Hari Kartini 2022. Pesertanya? Para staff/karyawan Tristar Institute Group.
Lomba yang diikuti 16 staff/karyawan
ini, merupakan peserta dadakan dari rangkaian
kompetisi “Modern Plating of
Indonesian Cuisine” yang digelar
oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Akpar Majapahit (Tristar Group).
Peserta sesungguhnya adalah mahasiswa
Pastry dan Culinary Akpar Majapahit dari kampus Tristar Institute Kota Wisata
Batu, Tristar Surabaya kampus Jemursari,
Samator, Manyar dan Tristar Plaza Segi 8 Surabaya Barat.
TERKAIT:
# Juara Deconstruction Dessert Didominasi Mahasiswa Tristar Batu
# Tiga Kreasi Terbaik Karya Mahasiswa Tristar Batu & Samator
Lomba dadakan yang diikuti 16 staff/karyawan dibagi dalam 8 regu. Per regu beranggotakan 2 orang. Untuk
menentukan pasangan, dilakukan secara dadakan lewat undian. Tiap regu didampingi oleh seorang chef (dosen)
yang juga ditentukan secara dadakan dengan undian.
“Chef hanya mendampingi. Berdiri di samping
peserta. Tidak boleh ikutan memasak.
Tidak boleh mendikte peserta. Hanya mengawasi saja,” tegas Bella, Ketua BEM sambil menjelaskan bahwa waktu
memasak hanya 30 menit.
Tapi apa yang terjadi? Ketika perintah
“memasak dimulai”, peserta “tolah toleh”
kebingungan. Mau bikin makanan apa dan bagaimana mengerjakannya, sementara bahan-bahan sudah di depan mata. Ada nasi, pasta, tempe, kentang
dan bumbu-bumbu sederhana lainnya.
Melihat para peserta kebingungan,
chef pendamping terpaksa melanggar peraturan lomba. Mendekte
peserta. Tapi panitia yang memantau, spontan memberi teguran.”Chef Yuda, tidak
boleh membantu. Chef Ardi juga tidak
boleh ikutan. Itu Chef Renni juga,” tagur Bella.
“Saya cuma membantu benahi kompor kok,”
sanggah Chef Renni membela diri. Di tegur berkali-kali, pelanggaran tetap saja
terjadi. Walau didekte oleh chef,
peserta tetap saja terlihat bingung.
Ketika panitia mengingatkan bahwa waktu
memasak tinggal 15 menit lagi, suasana kian heboh. Mereka berusaha menyelesaikan tugas dengan mengandalkan arahan dari chef
masing-masing. Teguran dari panitia lewat begitu saja. Mereka tetap kompak
melanggar peraturan lomba.
Semua makanan di-display untuk
dinilai oleh dua juri, Chef Vivi dan Chef Rahma. Masing-masing
chef mempresentasikan makanan yang dimasak oleh regu yang didampingi. Tapi mereka bingung mendiskripsikan dengan
tepat.
“Saya bingung ini makanan apa ya? Ya
mereka buat seperti ini. Yang jelas, ini
hidangan hipertensi. Asinnya kebangetan karena dimasak pakai air laut,” seloroh
Chef Renny yang diikuti gelak tawa semua peserta.
Ternyata hidangan hipertensi regu yang didampingi Chef Renny berhasil menjadi juara 3. Juara 2 regu yang didampingi Chef Ita Suhervin dan juara 1 regu yang didampingi Chef Ardi. Mereka mendapat hadiah bingkisan dari sponsor Pewarna Makanan ZENDER.**bhr.