DARI SEA LIFE
LANJUT WISATA BELANJA
KE PADDY’S MARKET
Setelah puas menjelajah dunia
bawah laut Sydney Sea Life
Aquarium, kita istirahat sebentar di salah
satu resto. Makan dulu sebelum keluar dari wahana.
Di resto yang ada di area Sea Life,
anak-anak pesan makanan kesukaannya. Hans
pesan Chocolate Muffin, Fiona pilih Nutella Croissant, Cindy makan Ham n Cheese Croissant, saya menikmati Pie Beff n Mushroom
dan Evie Sausage Brood. Makan sambil ngobrolin kesan-kesan seru saat menjelajah dunia bawah laut.
Keluar dari wahana, kita jalan-jalan
menikmati pemandangan nan indah di
kawasan darmaga Darling Harbour. Pelabuhan yang jauh dari kesan kumuh dan
bising. Penuh dengan gedung-gedung pencakar langit. Di sekitarnya terdapat
banyak café, restoran dengan konsep indoor
dan outdoor space. Kalau sempat bisa menikmati resto apung yang keren di atas kapal.
Kita jalan di atas Pyrmont
Bridge yang bersejarah. Jembatan ayun
tertua yang dioperasikan secara elektrik di dunia. Menghubungkan
sisi yang satu ke sisi yang lain di pelabuhan Darling Harbour. Jembatan ini hanya difungsikan untuk rekreasi pejalan kaki. Tidak boleh dilalui kendaraan
bermotor.
Kemudian kita melewati Australian
National Maritime Museum. Tapi
tidak masuk ke dalam. Hanya mengambil beberapa foto, lalu meneruskan jalan-jalan
menikmati suasana darmaga yang sangat ramai dikunjungi wisatawan itu.
Tujuan kita selanjutnya adalah wisata
belanja ke Sydney Paddy’s Market untuk membeli souvenir
atau buah tangan. Tempat ini hanya buka setiap
akhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu. Wisatawan paling senang belanja di
sini karena harganya jauh lebih murah dari harga di mall.
Selain murah, juga sangat lengkap. Di
sana kita bisa mendapatkan barang-barang berupa tas, baju, kaos, jaket, topi
Australia, boneka koala dan kangguru, mainan dan berbagai macam pernak-pernik
khas Australia lainnya.
Saya hanya beli jaket. Cukup berkualitas, hangat dan
harganya tidak mahal. Sementara istri dan dua anak cewek seperti lapar mata. Muter-muter
seperti gak ada capek-capeknya. Saya dan anak cowok Hans lebih banyak menunggu
mereka yang gak selesai-selesai.
Menunggu adalah pekerjaan paling membosankan, juga capek. Akhirnya saya dan Hans pulang duluan ke hotel. Istri dan dua anak cewek pulang belakangan. Mereka masih bernafsu untuk melanjutkan belanja tanpa batas waktu. (bersambung)