SANGAT TERKESAN DENGAN
KESUNGGUHAN & PERSIAPAN
TIM TRISTAR GROUP
Kunjungan dua hari tim Umehara berjalan efektif dan lancar. Target yang mereka inginkan terpenuhi.
Tim Tristar Group sudah mempersiapkan segala sesuatu yang mereka butuhkan.
Seperti sudah diceritakan sebelumnya, target utama kunjungan tim Umehara itu untuk memastikan tentang kualitas dan ketersediaan bakan baku. Apakah buah-buahan sesuai dengan kebutuhan pabrik mereka. Untuk itu mereka melakukan tasting dan mengunjungi perkebuhan.
BACA JUGA:Kunjungan Tim Umehara Jepang (1) SURVEI DUA HARI PERSIAPAN EKSPANSI DI INDONESIA
“Kami sudah melakukan survei awal ke
beberapa perkebunan di Batu, Blitar, Tulungagung dan Kelud. Buah apel, lemon,
orange, pisang, nanas dan mangga kami persiapkan untuk mereka test di kampus
Tristar Jemursari Surabaya,” jelas Presdir Tristar Culinary Institute Group, Ir. Juwono Saroso, MM., MMPar kepada www.fooduniversity.biz.
Tim Umehara sangat terkesan dengan sambutan
dan persiapan yang dilakukan oleh tim Tristar. Mereka bisa merasakan
kesungguhan tim Tristar dalam mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Hal itu diungkapkan
oleh Lilik P. Rahayu, penerjemah
pada saat kunjungan Umehara.
“Saya tidak ingat secara spesifik
kalimat yang diucapkan, tapi secara umum mereka merasakan kesan yang sangat
baik. Orang Jepang itu nggak ngomong, tetapi kalau ada sesuatu yang
menyenangkan, mereka saling pandang dan mengangguk-angguk sambil tersenyum; ‘Ii nee’
(bagus ya) atau ‘Sugoi nee’ (hebat ya)”.
“Tim Umehara,” lanjut Lilik, “Juga
terkesan ketika melihat flyer dan video yang dibuat oleh tim Tristar. Katanya;
tim humasnya sangat keren. Bisa bikin
materi promosi secepat dan sebagus itu”.
Bulan depan (Juli 2023), Presdir Tristar Group, Juwono Saroso akan
berkunjung ke pabrik Umehara di Nagano
Jepang. Mereka akan bertemu di Tokyo. Rencana kunjungan selama tiga hari itu
mereka diskusikan dalam perjalanan dari satu lokasi ke lokasi berikutnya.
“Mereka berdiskusi, nanti Pak Juwono
diajak ke mana saja. Rute terbaiknya dimulai
dari mana, kemudian ke resrotan mana dan seterusnya. Mereka sampai bikin
semacam simulasi, kalau ke sini dulu nanti begini...begini. Kalau ke sana dulu
nanti begitu.....begitu,” cerita Lilik. **bhr/foto by multy media. (bersambung)