RAHASIA SUKSES “RUMAH BAKSO & AYAM GEPREK”
BERSAMA CHEF HADI
BERSAMA CHEF HADI
Penjual
bakso ada di semua tempat. Tetapi, tidak
di semua tempat ada bakso yang nikmat. Di kota Pontianak, ada satu tempat yang recommended, “Rumah Bakso & Ayam Geprek”.
Rumah Bahso & Ayam Geprek itu, letaknya di Komplek Nusa Indah Jalan Sungai Raya Dalam No 153 Pontianak,
Kalimantan Barat. Launching dilakukan pada
tanggal 7 Desember 2018 lalu. Usianya belum genap dua bulan tetapi sudah jadi
jujukan. Mau tahu rahasianya?
Dua dosen di sekolah tinggi kuliner Tristar Institute Group yang memegang
rahasianya. Chef Hadi dan Chef Yenata. Mereka
yang mendapat mandat dan tanggungjawab untuk
menciptakan menu dengan resep-resep istimewa.
“Sebelum Rumah Bakso & Ayam Geprek dibuka,” kata Chef Hadi mulai buka rahasia, “Kami mendatangi
dan mencoba satu persatu bakso yang dijual di Pontianak. Bersamaan dengan itu, kami mengamati juga
kecenderungan konsumen setempat,” ungkapnya.
Terus? “Eh ternyata, kecenderungan
mereka kalau makan bakso, porsi mie
dan sayurannya harus banyak. Beda dengan konsumen di Surabaya yang sukanya mie dan sayuran lengkap. Setelah ngetes banyak bakso dan tau kebiasaan
konsumen, barulah ditentukan seperti apa
bakso yang akan dijual di Rumah
Bakso,” jelasnya.
Masih ada lagi rahasianya chef?
“Masih ada. Bakso menggunakan daging sapi yang masih fresh, kualitasnya
bagus. Ciri daging yang fresh dan berkualitas
itu, saat dipegang dagingnya lengket dan warnanya merah. Makanya bakso yang kami jual memiliki tektur
dan rasa yang oke,” terangnya.
Chef Hadi melanjutkan bahwa untuk menjaga agar tekstur dan rasa tetap
stabil, proses pengolahannya harus sama. Artinya, semua bahan harus ditimbang sesuai resep. Dengan cara itu setiap produksi
akan menghasilkan tekstur dan rasa yang sama.
Tidak heran jika Rumah Bakso & Ayam Geprek kian ramai dikunjungi
konsumen. Varian bakso juga banyak.
Bakso keju, bakso puyuh, bakso mekar, bakso urat, bakso kasar, bakso halus,
bakso jamur dan ada juga bakso bakar.
“Saya memantau sendiri perkembangannya. Saya ikut turun tangan untuk
urusan produksi dan mengatur operasional. Kian hari kian ramai. Kami juga
menambah menu yang belum ada di Pontianak yaitu bakso pedes dan kuahnya juga pedes,”
beber Chef Hadi.
Pemilihan bahan Ayam Geprek juga demikian. Daging ayamnya harus kualitas terbaik. “Pilih daging bagian dada. Warnanya masih bagus, tidak berbau menyengat
dan kalau ditekan dengan ujung jari, daging ayamnya masih kenyal-kenyal. Itu
rahasia memilih daging ayam,” tegasnya.
Menurut Chef Hadi, masih ada beberapa rahasia lagi. “Saya akan tambah
satu rahasia lagi. Mie yang digunakan
untuk bakso dan mie ayam geprek, bukan mie instan seperti yang dipakai di
tempat lain. Tapi mie hasil olahan sendiri dengan campuran telur dan
bumbu-bumbu khusus,” katanya.
Presdir Tristar Culinary Institute, Ir. Juwono Saroso MM., M.MPar
menjelaskan bahwa Rumah Bakso & Ayam Geprek Pontianak itu kerjasama dengan Bu Lina, investor setempat.
“Semacam franchise. Sama seperti Kedai Lobster Juleha Semarang yang baru saja
dibuka. Franchise by Waroenk Seafood Kenthir
milik Tristar Institute Group. Sekarang Kedai Lobster dan Rumah Bakso mulai
dilirik para investor dari berbagai kota,” jelas Juwono.
Peluang untuk kerjasama yang saling menguntungkan terbuka untuk siapa
saja yang ingin buka usaha di bidang kuliner. “Banyak investor yang tertarik
mengajak kerjasama karena bisnis kuliner sangat menjanjikan,” ungkapnya. /bahar