Minggu, 03 Agustus 2025

Aura Glamor MACAU Yang Memukau (3)

CERITA MISTIS DI BALIK KEMEGAHAN GEREJA KATOLIK  ST. DOMINIC’S CHURCH


Ketika menyusuri jalan kecil yang menghubungkan Senado Square dengan Ruins of St. Paul’s, ada bangunan bergaya baroque. Itulah gereja Katolik St. Dominic’s Church.

Gereja berwarna kuning cerah yang kontras dengan jendela hijau tua, berdiri berdampingan dengan rumah-rumah Tionghoa kuno. Ada semacam harmoni  yang muncul saat melihat dua budaya besar hidup berdampingan di kawasan kecil kota Macau.


St. Dominic’s Church salah satu gereja Katolik tertua di Macau dan di seluruh kawasan Asia Timur. Dibangun pada tahun 1587 itu dibangun oleh tiga imam Dominikan asal Spanyol. Gereja ini bukan hanya cantik di luar, tapi juga penuh cerita di dalam.


Interior gereja ini tidak semewah katedral Eropa, tapi justru itulah pesonanya. Langit-langit tinggi dari kayu, altar berlapis emas, dan patung-patung kudus berdiri dalam keheningan yang khusyuk. Udara di dalam terasa adem, menenangkan, jauh dari hiruk-pikuk di luar.

Yang paling menarik perhatian adalah altar utama yang dihiasi patung Santo Dominikus dan pernik keemasan. Dari arah samping, terdengar pelan alunan doa dalam bahasa Portugis—menguatkan kesan bahwa tempat ini masih hidup, bukan sekadar monumen mati masa lalu.


Di balik ketenangan gereja ini, tersimpan cerita sejarah yang cukup kelam. Konon, pada abad ke-17, seorang pendeta Dominikan dibunuh di altar gereja ini karena konflik politik gereja dengan otoritas setempat. Darahnya terciprat di lantai kapel, yang kemudian menjadi bagian dari kisah mistis yang menyelimuti tempat ini hingga sekarang.

Kini, sebagian bangunan di lantai atas difungsikan sebagai Museum Seni Sakral, menampilkan artefak keagamaan kuno seperti lukisan, patung, dan dokumen bersejarah. Koleksi di sini memberi gambaran bagaimana Katolik berkembang di Asia dengan latar budaya Tionghoa yang sangat berbeda.


St. Dominic’s Church mungkin bukan tempat yang membuat banyak orang terpana karena kemegahannya. Tapi jika kita  meluangkan waktu sejenak untuk benar-benar hadir di dalamnya, kita akan merasakan sesuatu yang sangan berharga, Apa itu?


Perasaan damai, dan sekelebat pengertian bahwa sejarah bukan hanya tentang peristiwa, tapi juga tentang suasana yang ditinggalkannya. Dan di tengah kota yang terus berubah, St. Dominic’s Church tetap berdiri, tenang dan setia, menjaga cerita lama agar tak pernah punah. (bersambung)