Jumat, 01 Agustus 2025

Aura Glamor MACAU Yang Memukau (1)

PERPADUA YANG UNIK DUANITAS; ANTARA JEJAK MASA LAMPAU DAN MODERNITAS MASA DEPAN


Macau adalah “Las Vegas-nya Asia”. Kota ini memang memukau dengan lampu-lampu gemerlap dan deretan hotel - kasino mewah yang menjulang di The Cotai Strip.

Nah, apakah Macau hanya soal meja judi dan mesin slot? Jelas tidak. Di balik aura glamor dengan status Special Administrative Region, kota ini bagaikan mozaik. Pesona sejarah masa lampau, mengkristal indah dengan gemerlap modernitas masa depan.



Pesona sejarah masa lampau ditandai oleh puluhan Situs Warisan Dunia UNISCO yang terawat dengan baik. Sementara gemerlap modernitas masa depan diwarnai oleh gedung-gedung pencakar langit yang menyebar di berbagai tempat. Di Macau, kita menikmati duanitas yang memukau, tentang masa lalu dan masa depan.


Tanggal 29 Juni 2025 lalu, saya ditemani  kakak saya Eka dan putrinya, Grace Jessica terbang ke Macau. Kita naik Scoot Airline. Berangkat  pukul 19:35 dari Juanda Surabaya, tiba di Changi International Airport - Singapore pukul 22:55.  Penerbangan memakan waktu 2 jam 20 menit.


Di Changi, sebelum terbang menuju Macau, kita  menunggu hampir 15 jam. Kemudian ganti pesawat. Awalnya dari Surabaya ke Singapore, naik Scoot TR-267. Untuk penerbangan selanjutnya, dari Singapore ke Macau International Airport,  naik Scoot TR-904.

Jadi, kita terbang keesokan harinya, 30 Juni 2025, pukul 13:50. Jarak tempuh menghabiskan waktu 4 jam. Pesawat landing di Macau International Airport pukul 17:50 waktu setempat.


Dari  bandara, kita dijemput family yang tinggal di Macau.  Selama di Macau, kita menginap di apartemen tua yang beralamat di Rua Almirante Sergio, No. 18, Edf Fok Heng Lau, 1 Ander B, Macau. 


Apartemen tersebut milik kakak papa saya, Pek Khe Hwa (almarhum). Beliau menikah dengan Wong Sok Heng (almarhumah), seorang dokter umum yang praktik di Macau. Pasangan asal Indonesia ini pindah ke Macau tahun 1960-an.  Sampai akhir hayat, mereka  tidak memiliki anak.

Sarana tranportasi utama di Macau adalah bus kota. Tarifnya sangat murah. Untuk sampai ke apartemen, rute dalam kota Macau, hanya 3 pataca (mata uang Macau). Kurs 1 pataca kurang lebih 2035 rupiah. Kurs dolar Hongkong sedikit lebih tinggi. 1 dolar Hongkong sekitar 2100 rupiah.


Uniknya, dolar Hongkong diterima di Macau. Sebaliknya, mata uang pataca tidak berlaku di Hongkong. Jadi selama di Macau kita pakai credit card Visa/Master. Itu kalau toko/pedagang menerima pembayaran pakai card. Jika tidak, kita harus bayar cash menggunakan dolar Hongkong.


Nah, usahakan jika membayar pakai dolar Hongkong, kembaliannya sebisa mungkin memakai dolar Hongkong. Tapi ada sebagian pedagang mengembalikan pakai  pataca. Kenapa?


Kalau  kita lanjut jalan-jalan ke Hongkong, pataca tidak berlaku di sana. Ketika balik ke Indonesia,  juga tidak bisa ditukar karena pedagang valas tidak melayani jual beli mata uang  pataca. Eman-eman kan? (bersambung)