Jumat, 22 Agustus 2025

Jalan-jalan ke “Kota Pencakar Langit” Hong Kong (3)

LADIES MARKET, LORONG PANJANG PASAR JALANAN YANG PENUH CERITA


Kalau ada satu tempat di Hong Kong yang bisa membuat langkah kaki melambat dan tak henti-hentinya menoleh ke kanan dan kiri. Jawabannya? Pasti Ladies Market.

Begitu keluar dari stasiun MTR Mong Kok, suara riuh pasar seperti sudah memanggil. Jalan Tung Choi yang jadi pusat pasar ini, disulap menjadi lorong panjang penuh warna dari tenda pedagang yang berjejer rapat.


Namanya memang Ladies Market, tapi jangan salah, barang-barang di sini bukan hanya untuk kaum hawa. Mulai dari kaus bergambar tokoh kartun, jam tangan, tas imitasi, sampai souvenir kecil—semuanya tumplek jadi satu.


Yang seru,  suara penjual memanggil pembeli dengan bahasa Kanton yang cepat dan keras.  Semua seperti orkestra urban yang riuh,  tapi anehnya terasa hangat. Siapkan uang tunai karena tidak semua pedagang menerima kartu. Dan yang paling penting, jangan malu untuk menawar—karena di situlah letak keseruan belanja di Ladies Market.


Di antara keramaian, kita akan bertemu dengan wajah-wajah familier. Sekelompok perempuan Indonesia, para  TKW yang tengah mengisi hari libur dengan berjalan-jalan. Mereka senang bertemu dengan turis asal Indonesia dan  bantu kita menawar harga barang.


Bertemu banyak TKW di tengah hingar-bingar pasar, serasa menemukan potongan kecil “Indonesia” yang ikut hidup dan bernapas di sana. Mereka membawa cerita, canda, bahkan aroma kampung halaman yang tak sengaja tercampur mewarnai suasana pasar.

 

Bisa dibilang bahwa Ladies Market bukan sekadar ruang belanja. Tapi menjadi ruang perjumpaan, di mana turis asing, warga lokal, dan para pekerja imigran Indonesia, bisa berbagi tempat. Semua larut dalam suasana padat, riuh, tapi penuh energi khas Mong Kok.


Selain belanja, jalan di pasar ini juga menawarkan potret kehidupan Mong Kok yang unik. Di antara kios souvenir,  banyak penjual makanan ringan. Sate panggang yang asapnya menebar aroma yang bikin kita menoleh. Bubble waffer hangat yang renyah di luar, lembut di dalam. Juga milk tea Hong Kong yang menyegarkan, dan masih banyak lagi.


Mong Kok sendiri terkenal sebagai salah satu kawasan paling padat di dunia, dan berjalan di Ladies Market membuat kita benar-benar merasakan energi itu. Sebuah lorong jalan yang panjang, sederhana, namun penuh cerita.


Orang lalu-lalang tanpa henti, bercampur suara penjual memanggil, musik dari speaker portable, dan aroma makanan yang datang silih berganti. Semua bercampur jadi satu atmosfer khas Hong Kong yang susah ditiru tempat lain. (bersambung)