SENSASI MELINTAS DI JEMBATAN
& TEROWONGAN LAUT TERPANJANG DI DUNIA
Selamat tinggal Macau, kota
gemerlap dengan julukan “Las Vegas of
Asia”. Kemudian melanjutkan
perjalanan ke “Kota Pencakar Langi”,
Hong Kong.
Ada banyak cara berpindah dari Macau ke
Hong Kong, tapi dua yang paling ikonik adalah menyeberang naik ferry dan naik bus lewat jalur darat --melewati HZMB, Hong Kong –
Zhuhai – Macau Bridge.
Di terminal khusus HZMB di Macau,
suasana mirip bandara kecil. Di beberapa tempat ada papan petunjuk trilingual, bahasa Cita, Inggris, dan
Portugis. Sementara di loket imigrasi terlihat antrean, untuk pemeriksaan paspor
dan dokumen.
Setelah selesai mengurus prosedur perjalanan, kita keluar dari imigrasi. Melangkah menuju deretan bus chutter berwarna kuning atau disebut Golden Bus yang akan membawa penumpang menyeberangi lautan.
Ketika bus melaju dari Macau Port,
pemandangan pertama adalah deretan tiang jembatan yang gagah membentang di atas
Laut Tiongkok Selatan. Sesekali kita melihat kapal cargo raksasa yang tampak
kecil dari kejauhan. Rasanya seperti meluncur di tengah laut, dengan garis
horizon biru tak berujung.
Kita sedang melintas di jembatan dan terowongan
laut sepanjang 55 kilometer. Memiliki 6 ruas jalan, masing 3 ruas di tiap arah.
Jembatan laut terpanjang di dunia yang
menghubungkan tiga zona administrasi berbeda; Macau, Zhuhai, dan Hong Kong.
Bagian paling seru ketika bus memasuki
terowongan bawah laut sepanjang 6,7 kilometer. Sebuah sensasi yang berbeda,
seolah kita sedang menyelam, tapi tetap kering di balik kaca jendela.
Terowongan tersebut dibangun di antara
dua pulau buatan yang masing-masing seluas 100.000 meter persegi. Hal ini untuk
menghindar gangguan jalur kapal yang sangat sibuk. Saat keluar dari terowongan
dan kembali ke jembatan, cahaya matahari menyilaukan, seperti membuka babak
baru.
Perjalanan lewat HZMB ini, lebih dari
sekadar perpindahan kota. Ada rasa kagum pada teknologi, perpaduan antara
infrastruktur raksasa dengan keindahan laut lepas. Kalau naik ferry memberi pengalaman romantis di atas
kapal. Sementara HZMB memberi sensasi futuristik: melintas di jalan raya yang
melayang sekaligus menyelam.
Dalam perjalanan menuju Hong Kong,
selain menyaksikan kapal-kapal wisata melewati desa-desa kecil di tepi laut,
pulau-pulau dan perbukitan yang membentang luas. Di arah sebaliknya, cakrawala
Macau dan Zhuhai yang tampak tak berujung menjulang di atas bukit-bukit kecil.
Pemandangan di kedua arah sungguh luar biasa.
Sekitar 40 – 50 menit perjalanan, bus akhirnya tiba di Hong Kong Port. Di sini kita kembali berhadapan dengan imigrasi. Dari sini, akses ke pusat kota Hong Kong gampang. Bisa naik bus lanjutan ke tempat tujuan. (bersambung).