Victoria Peak, sering disebut “The Peak”. Sebuah
bukit yang terletak di Pulau Hong Kong. Ini salah satu destinasi paling populer.
Dari sana, kita bisa manikmati panorama
kota yang spektakuler.
Untuk sampai ke sana, kita naik Peak
Tram dari sebuah halte kecil. Jalurnya
sudah ada sejak abad ke-19, dan hingga kini tetap jadi cara paling seru untuk
naik ke Victoria Peak. Sementara alat pembayaran transportasi menggunakan
Octopus Card.
Begitu naik ke dalam gerbong, tram mulai
menanjak perlahan, lalu semakin curam. Gedung-gedung tinggi Cenral tiba-tiba
terlihat miring dari jendela.. Sensasi unik yang bikin para penumpang bersorak
kecil.
Tak sampai 10 menit, tram berhenti di puncak. Begitu keluar, hawa langsung bebeda. Angin terasa lebih sejuk. Dari ketinggian, Hong kong membentang megah di bawah sana. Dari Sky Terrace 428, kita bisa melihat panorama 360 derajat.
Deretan pencakar langit Central yang
menjulang, Victoria Harbour dengan kapal
ferry kecil yang tampak seperti mainan, hingga Kowloon yang padat di seberang.
Kalau cuaca cerah, bahkan pegunungan di New Territories terlihat samar-samar
dari kejauhan.
Cobalah berjalan santai menyusuri jalur
pejalan kaki di sekitar Peak. Ada Peak Circle Walk, rute melingkar yang relatif
mudah. Dari sana kita bisa menikmati pemandangan dari berbagai sudut. Di satu
sisi, panorama kota dan laut, di sisi lain, rimbun pepohonan yang membuat udara
terasa lebih segar.
Menjelang sore, kawasan Peak makin
ramai. Toko-toko souvenir di dalam Peak
Galleria dipadati pengunjung. Sementara restoran dan café juga dipenuhi pelancong yang ingin makan. Kami juga sudah
merasa sangat lapar, lalu memesan
beberapa menu.
Sore hari, suasana semakin syahdu.
Cahaya matahari perlahan turun, dan langit berubah warna dari biru menjadi
jingga. Dari puncak Peak, peralihan siang ke malam terasa dramatis.
Gedung-gedung satu per satu menyalakan lampu, dan saat senja benar-benar
berlalu, Hong Kong tampil dalam versi terindahnya.
Banyak
orang bilang, waktu terbaik mengunjungi Victoria Peak adalah menjelang malam,
dan saya bisa mengerti alasannya. Berdiri di atas, menyaksikan kota bermandikan
lampu neon sambil ditemani angin sepoi-sepoi, membuat siapa pun merasa kecil
tapi sekaligus terhubung dengan energi kota yang tak pernah tidur.
Saat akhirnya saya kembali turun dengan tram, saya masih membawa bayangan langit jingga dan cahaya kota itu di kepala. Sehari di Victoria Peak mungkin hanya sebentar, tapi bagi saya, ia seperti undangan untuk melihat Hong Kong dengan cara berbeda—lebih tenang, lebih luas, dan tentu saja, lebih indah. (***)