Senin, 25 Agustus 2025

Kenangan Berwisata ke Kuching - Serawak, Malaysia (3)

MENGINTIP DUNIA KUCING DI MUSEUM PALING IKONIK DI SARAWAK


Sebuah kota yang identik dengan kucing. Lalu memiliki museum khusus yang didedikasikan untuk hewan berkumis lucu itu. Ya, itulah yang akan kita temui di Kuching, Sarawak Malaysia.

Memang rasanya kurang lengkap berkunjung ke Kuching tanpa singgah di Cat Museum atau Museum Kucing. Keberadaannya menempati lantai atas  gedung besar di bukit kecil—Dewan Bandaraya Kuching Utara.


Begitu masuk, suasana terasa agak playful tapi tetap rapi dan bersih. Seakan kita melangkah ke dunia kecil yang penuh kisah tentang kucing dari berbagai belahan dunia. Jangan bayangkan seperti museum formal dengan artefak kuno yang kaku. Di sini atmosfernya jauh labih santai, penuh warna, dan jelas menarik bagi cat lover..


            Museum ini konon menjadi museum kucing pertama di dunia. Koleksinya beragam, mulai dari patung, poster, foto, hingga lukisan yang menggambarkan kucing dalam berbagai gaya dan konteks budaya.


            Di salah satu ruangan, terdapat patung kucing besar berwarna putih, berdiri anggun seolah jadi penjaga pintu. Di ruangan lain, koleksi boneka kucing berjejer rapi di etalase kaca. Ada yang bergaya imut, ada pula yang terlihat klasik.


Yang paling sering jadi incaran pengunjung adalah koleksi patung dan boneka kucing dengan pose yang lucu-lucu. Tidak ketinggalan, berbagai benda unik seperti perangko, koin, hingga aksesori dengan motif kucing dipamerkan di balik kaca.


Bagi pecinta kucing, museum ini seperti surga kecil. Setiap sudut bikin mata enggan berkedip memandang mural kucing raksasa di dinding, pajangan boneka yang menggemaskan, atau poster-poster vintage yang menampilkan kucing dalam gaya seni klasik.

Ada juga informasi tentang bagaimana kucing dipandang di berbagai peradaban—misalnya kucing sebagai hewan suci di Mesir Kuno, atau sebagai simbol keberuntungan di Asia Timur.


Rasanya, museum ini bukan hanya soal kucing penuh bulu, kumis , dan mata bulat menggemaskan. Tetapi juga tentang identitas sebuah kota yang dengan bangga mengangkat “maskotnya” sendiri.


Turun kembali ke kota, melewati beberapa tempat, banyak spot foto lain yang bertema kucing. Salah satunya patung kucing ikonik di persimpangan jalan.  (bersambung).