Rabu, 25 Oktober 2023

Shinjuku Tokyo Dalam Catatan Juwono Saroso (1)


KOTA PALING SIBUK
DIPENUHI GEDUNG MEGAH
PENCAKAR LANGIT


SHINJUKU, salah satu dari 23 distrik paling sibuk di Tokyo. Kawasan hiburan, gedung-gedung pencakar langit, menara kembar Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo dan sejumlah shopping center mengitari Stasiun Shinjuku.

Stasiun Shinjuku dinobatkan sebagai stasiun kereta paling  sibuk di dunia. Terdapat sekitar selusin jalur kereta api dan kereta bawah tanah. Setiap hari melayani lebih dari dua juta penumpang.


Selain itu, Shinjuku juga merupakan salah satu pemberhentian utama bus jalan raya jarak jauh di Tokyo. Terminal bus besar bernama Busta Shinjuku itu lokasinya sangat strategis. Berada di lantai atas stasiun kereta.

Di Shinjuku ini, terdapat  red light district Kabukicho.  Kawasan  hiburan  untuk orang dewasa terbesar dan terliar di Jepang. Menyediakan layanan kenikmatan  untuk semua jenis kelamin dan orientasi seksual.


Saya sampai di kota ini Sabtu siang diantar Takuya Umehara. Kita langsung menuju  Hotel APA Gyoemmae yang letaknya berada di pusat kota, di antara gedung-gedung pencakar langit. Di sini saya akan menginap selama tiga malam.


Hotel tersebut tidak menyediakan lahan parkir. Kendaraan harus parkir di gedung belakang hotel yang melayani parkir lift.  Di negara-negara maju seperti Jepang, sudah memakai sistem parkir lift. Jadi, kendaraan masuk ke dalam lift  kemudian diangkat ke lantai parkir tanpa disertai sopir.


Setelah parkir, saya  diantar  check in di APA Hotel Gyoemmae. Aturan di Jepang, tamu hotel baru boleh masuk kamar setelah jam tiga. Itu artinya kita harus menunggu beberapa jam lagi. Untuk membunuh waktu, kita jalan-jalan cari makan di sekitar hotel.

Takuya mengajak makan di Okinawa Restaurant. Katanya, di restoran itu ada menu legendaries yang wajib saya coba. Namanya kalau gak salah Okinawa Style Noodle atau Mie Okinawa. Takuya bilang, mie ini berbeda dengan Udon, mie yang sudah lama terkenal di Jepang.


Dia menjelaskan bahwa Okinawa adalah salah satu wilayah di Jepang yang dekat dengan Taiwan yang beriklim sub tropis. Daerah ini penghasil  buah nanas, pisang, tebu dan lain-lain.  Makanan Okinawa Style Noodle ini khas dari daerah tersebut.


Daftar menu di restoran itu  cukup banyak, tapi saya tertarik memesan dua menu. Selain mie okinawa, saya juga pesan  nasi babi kecap. Ngertilah, perut orang Indonesia  kalau tidak kemasukan nasi, kenyangnya gak terasa sempurna.


Selesai makan, masih ada sisa waktu. Jadi, kita tidak langsung kembali ke hotel. Takuya mengajak  jalan-jalan  ke  red light district Kabukicho. Kawasan wisata seks paling liar di Jepang. Tapi di sana hanya sebentar. Sekedar lewat saja.  Kemudian balik ke hotel dengan setumpuk rasa penasaran. Ada bisikan  di hati,  ntar mau ke sana lagi.   (bersambung)