KOTA PALING SIBUK
DIPENUHI GEDUNG MEGAH
PENCAKAR LANGIT
SHINJUKU, salah satu dari 23 distrik
paling sibuk di Tokyo. Kawasan hiburan, gedung-gedung pencakar langit, menara
kembar Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo dan sejumlah shopping center mengitari
Stasiun Shinjuku.
Stasiun Shinjuku dinobatkan sebagai
stasiun kereta paling sibuk di dunia. Terdapat
sekitar selusin jalur kereta api dan kereta bawah tanah. Setiap hari melayani
lebih dari dua juta penumpang.
Selain itu, Shinjuku juga merupakan salah satu pemberhentian utama bus jalan raya jarak jauh di Tokyo. Terminal bus besar bernama Busta Shinjuku itu lokasinya sangat strategis. Berada di lantai atas stasiun kereta.
Di Shinjuku ini, terdapat red light district Kabukicho. Kawasan hiburan
untuk orang dewasa terbesar dan terliar di Jepang. Menyediakan layanan kenikmatan
untuk semua jenis kelamin dan orientasi
seksual.
Saya sampai di kota ini Sabtu siang
diantar Takuya Umehara. Kita langsung menuju Hotel APA Gyoemmae yang letaknya berada di
pusat kota, di antara gedung-gedung pencakar langit. Di sini saya akan menginap
selama tiga malam.
Hotel tersebut tidak menyediakan lahan
parkir. Kendaraan harus parkir di gedung belakang hotel yang melayani parkir
lift. Di negara-negara maju seperti Jepang,
sudah memakai sistem parkir lift. Jadi, kendaraan masuk ke dalam lift kemudian diangkat ke lantai parkir tanpa
disertai sopir.
Setelah parkir, saya diantar check
in di APA Hotel Gyoemmae. Aturan di
Jepang, tamu hotel baru boleh masuk kamar setelah jam tiga. Itu artinya kita harus
menunggu beberapa jam lagi. Untuk membunuh waktu, kita jalan-jalan cari makan
di sekitar hotel.
Takuya mengajak makan di Okinawa
Restaurant. Katanya, di restoran itu ada menu legendaries yang wajib saya coba.
Namanya kalau gak salah Okinawa Style Noodle atau Mie Okinawa. Takuya bilang,
mie ini berbeda dengan Udon, mie yang sudah lama terkenal di Jepang.
Dia menjelaskan bahwa Okinawa adalah salah
satu wilayah di Jepang yang dekat dengan Taiwan yang beriklim sub tropis. Daerah
ini penghasil buah nanas, pisang, tebu
dan lain-lain. Makanan Okinawa Style
Noodle ini khas dari daerah tersebut.
Daftar menu di restoran itu cukup banyak, tapi saya tertarik memesan dua
menu. Selain mie okinawa, saya juga pesan nasi babi kecap. Ngertilah, perut orang
Indonesia kalau tidak kemasukan nasi,
kenyangnya gak terasa sempurna.
Selesai makan, masih ada sisa waktu. Jadi, kita tidak langsung kembali ke hotel. Takuya mengajak jalan-jalan ke red light district Kabukicho. Kawasan wisata seks paling liar di Jepang. Tapi di sana hanya sebentar. Sekedar lewat saja. Kemudian balik ke hotel dengan setumpuk rasa penasaran. Ada bisikan di hati, ntar mau ke sana lagi. (bersambung)