Jumat, 27 Oktober 2023

Shinjuku Tokyo Dalam Catatan Juwono Saroso (2)


MELEPAS RASA PENASARAN
DI RED LIGHT DISTRICT
KABUKICHO


Malam hari, saya kembali ke red light district. Niatnya hanya jalan-jalan untuk  menuntaskan setumpuk rasa penasaran,  tanpa harus menyelam lebih dalam.

Gerbang utama Kabukicho yang ikonik tampak gemerlap. Di sisi kanan dan kiri jalan berderet restoran, café dan rumah-rumah border berhias lampu warna-warni yang serba mencolok.  Suara musik terdengar hingar-binger beradu dari segala penjuru.


Orang-orang berlalu lalang  di jalanan yang tidak dilintasi  kendaraan.  Kian malam suasana makin ramai. Tiba-tiba saya teringat  kata-kata Takuya Umehara siang tadi.  Dia bilang, di sini kalau malam danger (bahaya).  Mungkin dia yakin saya akan datang sendiri. Entahlah. Saya juga tidak tanya bahayanya seperti apa.


Dari info yang saya baca di beberapa blog, ada yang mengingatkan agar tidak  terkecoh dengan penawaran harga. Di papan reklame tercantum 3.000 yen atau sekitar Rp 317 ribu untuk durasi 1 jam.  Harga itu hanya untuk host dan hostess yang menemani kita minum di club. Kita dicekik dari lonjakan harga minuman dan lain-lain. Targetnya  mereka ya para wisatawan asing.


Untungnya, niat saya hanya jalan-jalan. Tidak ada niatan untuk mencari kenikmatan. Tidak tertarik dengan  tawaran  para calo bertubuh tegap yang membagi pamflet. Juga  tidak  mempan oleh rayuan manja wanita-wanita cantik berpakaian seksi yang  mencegat setiap pria yang melitas di depan club.


Jika kita tergoda dan masuk ke club, kemungkinan akan berakhir dengan penyesalan. Menurut informasi, mereka ini sangat lihai merayu.  Tamu tidak sadar kalau sedang dijebak. Mau saja membeli minuman-minuman mahal. Saat closed bill, baru sadar.


Di Kabukicho, pekerja seks tidak hanya perempuan.  Banyak juga  café yang menawarkan “menu” laki-laki tuna susila. Fyi  (for your information) mereka literally memajang foto  pria-pria  bertelanjang dada  di depan café. Di sana juga banyak bar khusus  gay dan lesbian.

Pemandangan lain yang juga menarik perhatian adalah toko-toko khusus yang menjual  berbagai jenis mainan  orang dewasa. Seperti dildo, sex toys,  DVD  hingga kostum-kostum lingerie tematik. 


Explore kawasan Kabukicho menjadi pengalaman yang mengesankan. Dan, malam itu saya kembali ke hotel tanpa beban penasaran. (bersambung)